Menengok Pasar Nostalgia, tempat barang antik terbesar di Indonesia

user
Muhammad Hasits 12 Mei 2017, 16:54 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Barang antik masih menjadi barang buruan bagi sebagian masyarakat, terutama kolektor. Memiliki barang antik seolah memiliki kepuasan tersendiri bagi pemiliknya. Apalagi jika barang antik yang didapat memiliki nilai historis tersendiri.

Kota Bandung telah dikenal menjadi salah satu pusat barang antik. Kini, Kota Bandung memiliki pasar barang antik yang disebut-sebut paling besar di Indonesia.

Namanya Pasar Nostalgia. Pasar ini berada di kawasan Pasar Modern Batununggal, Kecamatan Batununggal. Pasar Nostalgia ini baru saja diresmikan pada Senin (8/5) lalu oleh Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar.

Tampak dari luar, tulisan Pasar Nostalgia dipampang begitu besar diantara jajaran ruko-ruko. Masuk ke bagian dalam pengunjung akan langsung disuguhkan dengan jajaran kios-kios pedagang.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Nostalgia Danny Yudiana mengatakan, pasar Nostalgia ini sengaja dihadirkan untuk memanjakan para kolektor mencari barang buruannya. Keberadaan Pasar Nostalgia ini juga sebagai tempat bertemunya para pedagang barang antik dan kolektor.

"Idenya karena Saya kan penggemar barang antik, Saya punya koleksi kemudian temen-teman juga. Pasar ini sengaja dinamai nostalgia karena nostalgia itu mengenang seSuatu yang indah bahagia dan baik," ujar Danny kepada Merdeka Bandung, Jumat (12/5).

Menurut Danny ada 60 pedagang barang antik di Pasar Nostalgia. Mereka menjual berbagai barang-barang antik, mulai dari alat musik, aneka furniture, hingga barang-barang otomotif.

"Pokoknya macem-macem barang antik ada di sini. Alat musik seperti gramophon, kemudian mebel dan otomotif. Yang tertua mungkin ada dari tahun 1800 sekian juga ada," katanya.

Danny berani menyebut bahwa Pasar Nostalgia di Bandung ini merupakan salah satu terbesar di Indonesia. "Setahu saya ini yang terbesar di Indonesia. Selain itu lokasinya juga lebih nyaman dari pasar antik lainnya. Untuk harga pun enggaK terlalu mahal juga karena Bandung ini pusat barang antik, kita dapat dari pemburu dari penjual," ujarnya.

Kredit

Bagikan