Ambil Alih Kelola Pasar Baru, Pemkot Janjikan Pelayanan ke Pedagang Tetap Optimal
Bandung.merdeka.com - PD Pasar Bermartabat Kota Bandung resmi mengambil alih kelola pusat perbelanjaan terbesar di Kota Bandung Pasar Baru. Pengalihan pengelolaan ini dilakukan seiring habisnya masa kontrak PT Atanaka Persada Permai (APP) yang selama ini mengelola Pasar Baru.
Wali Kota Bandung Oded M. Danial berjanji dengan diambil alihnya pengelolaan oleh pemkot, pelayanan kepada para pedagang tetap optimal. PD Pasar akan mengelola tanah, bangunan, fasilitas sosial, fasilitas umum, fasilitas penunjang lainnya serta hak pemanfaatan dan pengelolaan Pasar Baru.
"Saya turun tangan kepada teman-teman di PD pasar direksinya sudah saya undang saya wanti-wanti agar mereka bisa membuktikan bahwa sesungguhnya pengelola mereka masa transisi ini bisa lebih baik," kata Oded di sela-sela kegiatannya di Kantor PDAM Tirtawening, Kota Bandung, Jalan Badaksinga, Senin (31/12).
Oded mengatakan kekhawatiran yang dirasakan sejumlah pedagang adalah hal yang wajar. Sebab selama ini mereka berada di bawah pengelolaan pihak swasta.
Meski demikian, Oded berjanji akan tetap memberikan layanan optimal bagi pedagang. Bahkan akan dilakukan ssejumlah perbaikan selama masa transisi hingga nantinya akan diputuskan kelanjutan pengelolaan Pasar Baru.
"Adapun nanti mau dikelola PD Pasar selamanya atau nanti di PD Pasar dilelang kembali kepada pengelola yang lain dari swasta itu nggak ada masalah. Yang penting kita ingin benahi dulu sistemnya agar lebih optimal," tuturnya.
Ia berharap dengan upaya perbaikan ini, Pemkot Bandung bisa mendapatkan tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sehingga ujung-ujungnya memberikan pembangunan terbaik bagi masyarakat.
"Target dari hasil pengelolaan, saya harap akan meningkat PAD (Pendapatan Asli Daerah) ke depannya," harapnya.
Sementara itu dalam siaran persnya, Pjs. Direktur Utama PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung, Andri Salman, siap membenahi sekaligus mengelola Pasar Baru menjadi lebih baik lagi. Andri menuturkan, beberapa bangunan yang kurang layak dan rusak, secepatnya akan diperbaiki.
"Sebagian bangunan ini akan diperbaiki paling cepat 3 bulan ke depan," tuturnya.
Ia juga akan berkoordinasi dengan perbankan agar para pedagang bisa memperoleh bantuan kredit kepemilikan kios.
"Pedagang menunggu bantuan kredit kepemilikan kios, yang sisa waktu kepemilikan kios itu tinggal 5 tahun. Banyak pedagang yang menjualnya. Oleh karena itu, kami akan lakukan perpanjang sisa hak guna kepada pedangang, sehingga pedagang bisa memiliki secara sertifikatnya. Dengan itu otomatis bank akan berlomba-lomba membiayainya," ujarnya.
Ia pun siap untuk meningkatkan kinerja dalam pengelolaan pasar. Pasalnya Pemkot Bandung menargetkan sekitar Rp 100 juta/bulan. Dengan luas 100.000 m² area komersil itu, Andri berharap, pedagang mampu berkolaborasi dengan pihaknya.
"Seluas ini, setengahnya menjadi area ruang dagang, kita siapakan semaksimal mungkin dalam pengelolaan," katanya.