Tinjau PKL Cicadas, begini solusi Wakil Wali Kota Bandung tata pedagang
Bandung.merdeka.com - Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk melakukan penataan terhadap pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Cicadas memasuki babak baru. Di bawah pemerintahan Oded Mohamad Danial dan Yana Mulyana, PKL Cicadas menjadi salah satu lokasi yang akan dilakukan penataan.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana melakukan kunjungan ke lokasi PKL Cicadas yang berada di Jalan Ahmad Yani, Selasa (23/10). Dalam kesempatan tersebut Yana didampingi Kasatpol PP Kota Bandung Dadang Iriana dan Ketua Persatuan Pedagang Kaki Lima Cicadas Suherman berkeliling ke lapak-lapak pedagang. Yana pun berkesempatan berbincang dengan para pedagang.
"Saya punya niat kita beberes daerah ini. Saya enggak tau janji (pemerintahan) dulu tapi mudah-mudahan hari ini diperiode kami berdua kita punya niat yang sama dengan para pedagang untuk sama-sama menata kawasan ini supaya lebih nyaman," ujar Yana kepada wartawan di sela meninjau lokasi.
Menurut Yana, langkah penataan ini dilakukan sembari menunggu proses penanganan jangka panjang di kawasan yang merupakan zona merah PKL. Salah satu opsi penataan yang akan dilakuka yakni dengan membuatkan tenda seragam bagi sekitar 602 PKL yang ada di Cicadas.
"Karena tadi ada kesepakatan untuk ditata ukuran dan jenis tenda tertentu yang kita buat. Itu juga kita titipkan juga soal kebersihan itu perkelompok misalkan per-lima lapak dia jaga kebersihan di lima lapak. Kalu ketahuan ada sampah nanti kita sidak controling sama-sana, yang lima pedagang itu dua hari engga boleh dagang hukumannya. Jadi mudah-mudahan dengan gitu semangat kelompok kecil saling menjaga di wilayahnya masing," kata dia.
Selain soal kebersihan, pihaknya juga ingin agar dalam satu Minggu pedagang libur berjualan satu hari. Dalam satu hari itu semua lapak pedagang dibongkar, untuk dilakukan kegiatan bebersih trotoar. Sehingga meskipun digunakan untuk berjualan namun kebersihan di wilayah tersebut tetap terjaga.
"Kita minta libur tidak dagang, bongkar semua kita lakukan bebersih trotoar. Jadi saya pikir dengan begitu estetika kota bisa terjaga. Kebersihan juga bisa terjaga. Pejalan kaki dihormati juga. Pedagang yang didalam juga dihargai dan ini PKL juga dihargai," ucapnya.
Yana yang saat ini sebagai Ketua Satgasus penataan PKL bertekad penataan PKL Cicadas dapat segera dilakukan dalam waktu dekat. Namun diakuinya untuk saat ini masih membutuhkan waktu dan biaya.
"Semangatnya kan relokasi tapi kan relokasi butuh waktu, butuh biaya, perlu proses. Kita sekarang menuju kesana, daripada kita biarin seperti ini kan enggak nyaman semua. Pedagang enggak nyaman pejalan kaki juga enggak nyaman. Orang juga melihat esetetika kota jadi enggak nyaman," ungkapnya.
Meski demikian, Yana mengaku Pemkot Bandung juga tetap menyiapkan solusi jangka panjang yakni relokasi. Hal ini dikarenakan kawaaan Cicadas termasuk dalam kawasan zona merah sehingga tidak boleh ada yang berjualan di atas trotoar.
"Untuk (lokasi) relokasi mah cukup banyak opsi tapi untuk lokasinya kita enggak bisa buka sekarang juga," kata dia.
Disinggung rencana pembangunan skywalk di Cicadas yang pernah diwacanakan pada era Ridwan Kamil, Yana menilai konsep itu tidak tepat untuk diterapkan. Ia tetap memilih merelokasi pedagang ke tempat baru yang lebih layak.
"Saya sih berpendapat itu skywalk bukan solusi. Skywalk itu kan sebenarnya jalan di atas. Bukan untuk PKL. Jadi fungsinya pedestrian. Bukan fungsi perdagangan," ucapnya.
Sementara itu Kepala Satpol PP Kota Bandung Dadang Iriana mengatakan, PKL Cicadas merupakan salah satu titik prioritas penataan PKL di Kota Bandung. Pihaknya akan lebih melakukan pendekatan humanis kepada para PKL.
"Di sini lapaknya kan akan didesain supaya lebih tertib lebih bagus tidak sareukseuk. Kemudian dalam seminggu itu ada satu hari libur . Kalau ini dari Pak Wali sudah menginstruksikan kepada satgasus supaya dilakukan penataan. Jadi komitmen Pa Wakil sebagai ketua satgasus ditata dulu supaya nampak bagus," katanya.