Pengemudi angkutan online akan berhenti beroperasi selama 4 hari ke depan

user
Mohammad Taufik 10 Oktober 2017, 17:50 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pengemudi angkutan online di wilayah Bandung Raya bersepakat untuk tidak beroperasi selama empat hari. Hal ini menyusul rencana mogok massal sopir angkutan umum di Bandung terkait penolakan taksi online yang belakangan ditunda.

Pengemudi angkutan online yang tergabung dalam Perkumpulan Pengemudi Online Satu Komando (Posko) Jawa Barat (Jabar) menyepakati agar angkutan online untuk tidak beroperasi sejak 10-13 Oktober. Koordinator Lapangan Posko Jabar Tezar Dwi Aryanto mengatakan keputusan ini untuk menjaga kondusivitas di Bandung Raya

"Kami ingin Bandung kondusif. Untuk itu imbauan kepada seluruh komunitas online se-Bandung Raya agar tidak menimbulkan gesekan dengan pihak konvensional maka kami dari Posko Jabar mengajak seluruh anggota pada tanggal 10-13 Oktober 2017 melakukan offbid (tidak berperasi)," ujar Tezar saat dihubungi, Selasa (10/10).

Dia mempersilakan kepada para pengemudi online untuk kembali beroperasi setelah empat hari, saat suasana sudah mulai kembali kondusif. Dia tidak ingin ada gesekan antara pengemudi online dan konvensional di tengah suasana panas penolakan angkutan online yang terjadi saat ini.

"Setelah offbid dilaksanakan selama empat hari, seluruh rekan-rekan dipersilakan beraktivitas online kembali seperti biasa," katanya.

Tezar menyebut, pihaknya akan melakukan sweeping untuk memastikan tidak ada anggotanya yang masih beroperasi. Hal ini untuk mengingatkan rekan-rekan pengemudi angkutan online agar tidak beroperasi sementaa waktu.

"Mungkin ada aja yang beroperasi karena nekat. Tapi tetap kita akan ingatkan dengan melakukan sweping," ucapnya.

Tezar mengungkapkan, saat ini ada sekitar 7.000 anggota pengemudi online yabg tergabung dalam Posko Jabar di wilayah Bandung Raya. Jumlah ini belum termasuk pengemudi yang berada di sekitar Cirebon, Tasikmalaya, Sukabumi dan Garut yang berjumlah sekitar 2000 orang.

Kredit

Bagikan