Selama 2 pekan Polrestabes Bandung ciduk 40 pengedar narkoba

Polrestabes Bandung ciduk 40 pengguna dan pengedar selama 2 pekan
Bandung.merdeka.com - Aparat Satres Narkoba Polrestabes Bandung menciduk 40 orang pengguna dan pengedar narkoba di Kota Bandung. Dari 40 yang berhasil diamankan dua diantaranya adalah perempuan.
Penangkapan terhadap 40 tersangka ini dilakukan dalam operasi yang dilakukan kepolisian dengan menyasar rumah kontrakan dan indekos di Kota Bandung. Rata-rata para tersangka yang diamankan berusia 20 sampai 45 tahun.
"Yang kita ungkap ini pelaku narkoba baik jaringan dan sindikat. Total yang berhasil diamankan sebanyak 40 orang. Kita di sini komitmen bahwa Polrestabes Bandung menyatakan perang terhadap Narkoba, "kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo di Kantor Satnarkoba Polrestabes Bandung, Selasa (17/1).
Menurutnya dari 40 yang diamankan lima diantaranya adalah residivis. Dari tangan tersangka total barang bukti diamankan adalah 40 gram sabu, 10 butir ekstasi, 10 lembar LSD dan 867 butir pil psikotropika. "Total barang bukti mencapai Rp 500 juta," ungkapnya.
Dia mengatakan, penyalahgunaan narkoba di rumah kontrakan dan indekos lantaran dinilai aman dari pengamatan petugas. Sehingga mereka memanfaatkan itu. ‎"Mereka memanfaatkan tempat yang luput dari pengamatan petugas," imbuhnya.
Kepala Sat Reserse Narkoba Polrestabes Bandung, AKBP Febry Ma'ruf mengatakan, ‎sebagian dari pelaku peredaran narkoba yang ditangkap berhubungan langsung dengan beberapa narapidana di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas).
"‎Dari 25 kasus, sekitar 10 persen pengendalinya ada di dalam lapas," kata Febry. Ada empat lapas yang diindikasi menjadi sarang peredaran ‎narkoba di Kota Bandung yakni Lapas Banceuy, Rutan Kebonwaru, Lapas Sukamiskin dan Lapas Jelekong.
Saat ini kepolisian masih terus melakukan pengembangan pengendalian narkoba tersebut. "‎Masih terus kita kembangkan dan akan kita lakukan penyelidikan ke dalam Lapas‎," tuturnya.
Dia melanjutkan, berdasarkan hasil tangkapan dapat dipastikan peredaran narkotika di awal tahun 2017 meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya. "Meningkat karena ‎adanya modus baru dan banyaknya pintu masuk di Kota Bandung yang mudah dimasuki peredaran narkoba. Pintu masuknya dari Jakarta dan Cirebon," ujarnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak