Linda Sumardi, sakit jika tak menari

user
Farah Fuadona 22 Desember 2015, 10:41 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Jelang 25 tahun kiprah kariernya di dunia tari, Linda Sumardi kini tetap cantik dan memiliki tubuh yang aduhai. Kecintaan perempuan kelahiran Bandung, 30 Mei 1972 ini pada dunia tari khususnya belly dance dan line dance begitu serius. Ia tak hanya menjuarai berbagai perlombaan, kini ia sudah sering dipercaya menjadi juri sebuah kompetisi.

"Aku memulai karir mengajar sejak tahun 1991. Sejak awal kuliah menjadi instruktur aerobic di Surya Budaya Fitness, Jakarta Fitness, Flamboyant Fitness, Evergreen, Fit n Fresh, Gold Gym, dan Batununggal Indah Centre," ujar Linda kepada Merdeka Bandung.

Kiprahnya di dunia belly dance dan line dance itu kemudian ditunjukkan Linda dengan mengikuti serangkai perlombaan. Ia pun kemudian aktif di perlombaan senam aerobic antara tahun 1993 hingga 1997.

Beberapa penghargaan yang didapatkan, di antaranya dengan menjadi Juara 1 Discorobic Reafex 1994, Juara 1 Aerobic Hestee Competition 1993, Juara 1 Discorobic Fun Remaja Auto 2000 1994, Juara II Aerobic Low Impact Banex, Juara 2 Dancerobic 1995, dan terakhir turun lomba Linedance juara 2 kelas Intermediate se-Jawa Barat tahun 2011.

Kini, jelang 25 tahun karier yang akan diselenggarakan tahun depan, Linda masih tetap aktif mengajar dan menjadi juri pada beragam perlombaan. Baginya, dunia tari ini sudah menjadi passion yang tak bisa ditinggalkan.

"Aku itu kalau berhenti menari saja rasanya gatel. Pernah waktu itu sakit sampai bikin aku harus bedrest. Aku enggak bisa diam dan justru kepikiran bikin studio sendiri buat kelas zumba, belly dance, dan line dance," ujarnya.

Linda sekarang sibuk mengurus studionya sendiri bernama K9 di Jalan Kotabaru Nomor 9 Bandung. Ia juga aktif dalam komunitas Linedance Indieliners yang mengadakan gathering member setiap bulannya.

Video Linedance Indieliners bisa dilihat di Youtube. Diantaranya ada 'We Do Care' Linedance yang diciptakan oleh Linda.

Kredit

Bagikan