Komnas Perempuan: Kebiri tidak selesaikan masalah kekerasan seksual

Ilustrasi korban kekerasan
Bandung.merdeka.com - Komisi Nasional Perempuan menilai hukuman kebiri yang diatur dalam Peraturan Pengganti Undang-undang (Perppu) tidak akan menyelesaikan kasus kekerasan seksual. Kasus kekerasan seksual yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia bukan hanya perkosaan, melainkan ada kekerasan seksual yang menggunakan alat.
“Inti kekerasan seksual bukan bukan pada organ reproduksi pelaku, tapi ada di pola pikirnya pelaku yang menganggap perempuan dan anak sebagai objek seksual,” ujar Komisioner Komisi Nasional Perempuan, Indrawari dalam diskusi Eksploitasi Komersialisasi Anak dan Inklusi Sosial di Kampus Universitas Katholik Parahyangan (Unpar) Bandung, Selasa (30/8).
Ia menegaskan, Komnas Perempuan sepakat jika pelaku kekerasan seksual harus dihukum seberat-beratnya agar menimbulkan efek jera bagi pelaku. “Tapi kebiri bukan solusi untuk mengatasi kekerasan seksual. Karena kekerasan seksual bukan kejahatan konvensional, tetapi bisa menggunakan alat. Intinya ada di mindset pelakunya,” ujarnya.
Untuk diketahui, pemerintah membuat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perpu) Nomor 1/2006 tentang perubahan atas UU Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak. Komnas Perempuan, kata dia, sudah menyurati presiden soal kelemahan-kelemahan Perpu. Komnas juga menyurati DPR untuk menyampaikan informasi yang sama.
Solusinya, pihaknya sudah menyelesaikan draf rancangan RUU kekerasan seksual. Draf ini diharapkan bisa menjadi Undang-undang yang mengatasi kasus kekerasan seksual.
“RUU tersebut mencoba melihat kekerasan seksual secara menyeluruh agar korban mendapat keadilan, pemulihan dan rehabilitasi,” kata Indrawari.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak