Capai kesetaraan gender, Emil dorong perempuan miliki daya saing

user
Farah Fuadona 27 Desember 2016, 13:30 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Ibu ke-88 tingkat Kota Bandung yang digelar di Plaza Balaikota Bandung. Pria yang akrab disapa Emil ini menyampaikan pesan khusus untuk kaum perempuan.

Salah satu poin yang disampaikan Emil yakni terkait peningkatan kualitas bagi kaum perempuan, khususnya terkait isu kesetaraan gender yang saat ini banyak didengungkan oleh kaum perempuan.

Emil mengatakan di lingkungan Pemkot Bandung saja, saat ini sekitar 30 persen pimpinan diisi oleh kaum perempuan. Hal ini menandakan bahwa kaum perempuan memiliki daya saing dengan kaum laki-laki.

"Di Kota Bandung hampir 30 persen. Suatu hari di 2030 harus 50:50. Makanya kaum perempuan tolong tunjukkan semangatnya, tunjukkan profesionalismenya, tunjukkan daya saingnya. Sehingga sistem lebih banyak karena enggak ada bedanya dengan kaum lelaki," ujar Emil kepada wartawan seusai acara, Selasa (27/12).

Dia menyebutkan kesetaraan gender di Indonesia sendiri saat ini sudah mulai terlihat. Dia mencontohkan, banyaknya posisi menteri yang diisi oleh kaum perempuan di kabinet Presiden Jokowi. Saat ini tercatat ada sembilan menteri yang diisi oleh kaum perempuan.

"Indonesia itu sudah hebat saya sampaikan tadi. Karena jumlah menterinya perempuan paling banyak sedunia itu ada Indonesia," katanya.

Namun demikian, saat disinggung terkait target 50:50, Emil menyebut bukan soal kuantitasnya, tetapi soal kualitas yang harus diutamakan. "Bukan soal maunya tapi kan ada kapabilitas. Tidak hanya kejar gender terus milih orang asal-asalan, kan ga begitu. Kalau kita kan berdasarkan kualitas dan jumlah orang yang memadai. Maka tingkatkan dulu kualitasnya agar bisa dipilih. Jadi bukan dalam rangka populer perempuan ternyata yang dipilihnya hanya mengejar kuantitas, tapi kualitasnya tidak," kata Emil.

Namun demikian di sisi lain lanjut Emil, dirinya pun mengingatkan bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam ketahanan keluarga. Dia menyebut masa depan bangsa ini ada di keluarga

"Kalau keluarganya runtuh, negara ini runtuh. Kalau keluarganya kuat, negara kuat. Keharmonisan keluarga saya titip kepada ibu-ibu di Bandung untuk lebih dikuatkan dengan makan malam dengan anak-anaknya, curhat dengan anak anaknya, punya waktu piknik yang sudah banyak dijadwalkan, karena murah meriah di Bandung sebanyak-banyaknya. Maghrib mengaji buat anak-anaknya bagi yang muslim. Kalau itu dilakukan kekuatan keluarga akan meningkatkan kualitas di Bandung," ujarnya.



Kredit

Bagikan