Lewat ruang A Space seniman muda pamer karya terbaiknya
Bandung.merdeka.com - Lewat sebuah ruangan dalam hajatan akbar bertajuk 'Go Ahead Challenge (GAC) Festival' bertitle ruang A Space, para seniman muda memamerkan karya terbaiknya. Mereka unjuk gigi lewat karya di bidang visual art, fotografi, musik, dan style.
Acara tersebut terselenggara di Monumen Perjuangan. Acara yang berlangsung mulai pukul 11.00 WIB hingga malam itu mampu menyedot animo masyarakat khususnya anak muda yang memiliki minat para dunia seni. Soalnya, hasil karya yang dipamerkan pada ruang A Space ini memiliki keunikannya masing-masing.
Para seniman yang memajang karyanya di ruang A Space ini merupakan finalis GAC Festival 2017. Di mana para finalis diberi kebebasan berinovasi dan berekspresi untuk membuat dan menunjukkan karyanya. Mereka, para finalis ditantang untuk dapat memamerkan karya masing-masing yang sebelumnya telah didaftarkan melalui sebuah website.
Para finalis yang terlibat adalah Misbahuddin Ahmadi, Gharyn Wiryaastamaga, Alfan Shuri Johan, Tantowi Ashari, Hamza Winovan, Muhammad Agil Yusron, Irwan Syukron, Mos Monraw, Hermawan Wicaksono, Candra Riadiyanto, Mohammad Iqbal, dan Taufik Akbar.
Misbahuddin Ahmadi, salah seorang semifinalis GAC 2017 bidang musik asal Kota Kembang itu mengaku sangat antusias mengikuti kompetisi yang didukung oleh Sampoerna A itu. Kata dia, ini merupakan ajang yang dijadikan sebagai kesempatan berharga untuknya menunjukkan seni di bidang musik.
"Dengan banyaknya talenta di luar sana, ruang atau kesempatan untuk berekspresi patut dimanfaatkan sebaik mungkin. Dengan begitu, dukungan dan apresiasi Sampoerna A melalui GAC Festival ini merupakan sebuah motivasi untuk terus menantang diri dalam berkarya dan belajar dari tokoh seni panutan," ujar Misbah kepada Merdeka Bandung, Sabtu (21/10).
Finalis GAC Festival 2014, Muhammad Reza Mustar mengatakan, ajang tahunan ini merupakan kesempatan bagus khususnya bagi para seniman. Soalnya, kegiatan ini tak hanya diikuti oleh satu disiplin ilmu, melainkan seniman dari beda disiplin ilmu yang bersatu menunjukkan karya terbaiknya.
"Kegiatan ini seru banget. Jadi kenal seniman lagi yang beda disiplin ilmunya. Dalam GAC Festival ini yang terpenting adalah kolaborasi antar senimannya lebih terkoneksi," papar Reza.
Setelah berkunjung ke Samarinda, Yogyakarta dan Bandung, GAC Festival akan berhenti di Lampung, Sabtu (4/11) mendatang. Dari 48 semifinalis yang berhasil tersaring di empat kota tersebut, nantinya akan dipilih 12 finalis untuk pamer karya di Jakarta. Lalu, di antara mereka akan dinobatkan sebagai pemenang GAC 2017 yang nantinya mendapatkan pengalaman berseni di Amerika Serikat.