Ekspresi kebebasan Nurdian Ichsan dalam Sense of Order

Pameran tunggal bertitle 'Sense of Order
Bandung.merdeka.com - Lewat pameran tunggal bertitle 'Sense of Order', Nurdian Ichsan mengekspresikan kebebasannya lewat karya-karya instalasi yang dibuatnya dengan medium keramik. Karya yang dibuatnya dengan apik ini mampu membuat mereka yang melihat dibuat berdecak kagum.
Ada keunikan dan hasrat kebebasan serta ketidakteraturan yang dibuat oleh pria yang akrab disapa Sasan itu. Seperti nampak dari sebuah karya bertitle Isi. Sebuah karya wajah yang dibuat dari keramik ini menampilkan puluhan wajah dengan bentuk berbeda.
Sekilas nampak mirip, namun bila diperhati satu demi satu, semuanya memang berbeda. Sasan meletakkannya secara berderet hingga pengunjung akan dengan mudah memperhatikan setiap karya 'Isi' yang dibuatnya pada tahun 2018 ini.
Keramikus yang peka terhadap hierarki dalam medium seni rupa ini menganggap lempung bukan medium. Ia menilai lempung merupakan materi lembek, mudah dibentuk, memiliki 'surplus' kebebasan yang tidak mengarahkan proses kreasi seniman pada suatu orde atau tata tertentu.
Sasan mengolah lempung menjauhkan seni dari tata penglihatan khas, karena lempung lebih menantang kepekaan sentuhan (taktil) dan melibatkan sensasi tubuh ketimbang visi yang dianggap 'murni' (optikal atau okular).
"Lempung dan seni keramik pada umumnya berada di luar tata. Material dan seni ini rancu, disorder," kata Sasan.
Ketegangan antara seni lempung sebagai 'orde lembek' dan medium seni sebagai orde determinan bagi Nurdian Ichsan berpeluang untuk menciptakan ruang estetik bebas orde. Lempung tidak menghilang begitu saja di dalam perkembangan karya-karya keramik kontemporer.
"Hasrat menciptakan seni adalah mewujudkan kepekaan estetik akan orde, sekaligus bebas dan hierarki medium. Tata atau orde di sini tidak menggambarkan suatu pola tertentu pada sebuah bidang visual, hasil penglihatan yang tetap dan pasti, tetapi memiliki makna lebih dalam," jelas dia.
Ia memamerkan karyanya di Ruang B dan Ruang Sayap Selasar Sunaryo Art Space. Disuguhkan hingga 25 Februari mendatang, Anda akan diajak menikmati karya yang memikat dari kemarikus yang satu ini.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak