Tarian bernafaskan contemporary, jazz dan ballet yang memukau dari One Dance Academy

user
Farah Fuadona 15 Januari 2018, 11:16 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - One Dance Academy berhasil memukau penonton. Tarian bernafaskan contemporary, jazz, dan ballet yang dikemas secara apik oleh sekolah tari asli Bandung ini rupanya berhasil menghadirkan tepuk tangan meriah selama acara.

Di ruang nan gelap di Teater Tertutup Dago Tea House, suasana hening. Tetiba lampu sorot mengarah ke atas pentas. Memutas perhatian pada 19 penari dengan baju kasual berwarna biru, pink, dan kuning. Kecuali satu penari ia berpakaian putih dan biru.

Seolah bercerita, penari cantik berbaju putih dan biru hanya berdiam diri membacakan sebuah buku. Dibelakangnya, para penari lainnya asyik meliak-liukan tubuhnya yang begitu lentur hingga menghasilkan gerakan pasti nan indah.

Ini merupakan tarian pembuka. Penonton berhasil dibuat terkesima dan tentu saja menghadiahkan tepuk tangan meriah.

Selanjutnya, pertunjukkan yang berlangsung selama 2,5 jam penuh itu diisi dengan tarian berbeda-beda bagian. Ada 30 penari yang terima. Mereka membawakan tarian berbeda pada setiap sesinya. Rata-rata, tak lebih dari lima menit para penari beraksi di atas pentas. Ada yang menari sendiri, berdua, bahkan grup.

Penari yang juga sekaligus koreografer dalam acara 'Chapter: Two - The Tribute', Ivan Kurniawan mengatakan, kehadiran acara ini ditempat yang cukup besar dan mampu menampung hingga 400 penonton merupakan sebuah kenekatan.

"Kita manggung di sini tuh nekat. Dengan modal optimis dan melakukan segala upaya seperti garage sale demi mengumpulkan uang untuk sewa gedung dan lainnya, ternyata kita bisa di sini. Manggung di sini sekarang," ujar Ivan kepada Merdeka Bandung, Minggu (14/1).

Melakukan persiapan selama tiga bulan penuh, One Dance Academy memang berhasil menyuguhkan penampilan yang luar biasa. Melibatkan penari mulai dari siswa baru hingga alumni, pertunjukkan yang dimulai pukul 16.00 WIB ini berjalan mulus.

Selama penampilan, terdapat 21 jenis tarian yang ditampilkan. Tema yang diangkat pun beragam untuk setiap pertunjukkannya. Mulai dari pengalaman pribadi dalam rumah tangga yang dikemas dalam tari komedi ringan, isu sosial, women empowerment, mengatasi stress dan bekerja, dan lainnya.

"Mempersiapkan pertunjukkan seperti ini tenu tidak mudah ya makanya kita gelar ini setahun sekali. Soalnya selain persiapan dari fisik dan koreo, ada persiapan lainnya yang harus kami lakukan. Khusus untuk yang sekarang digelar awal tahun karena berbarengan dengan ulangtahun One Dance Academy," terang dia.

Kehadiran pertunjukkan ini merupakan lanjutan dari 'Chapter: One' yang diselenggarakan tahun lalu. Kehadiran 'Chapter: Two - The Tribute' ini adalah wadah untuk para murid dari angkatan basic hingga advance serta alumni, pengajar, dan koreografer untuk menuangkan ide-ide kreatifnya.

Ide tersebut dituangkan dalam bentuk ekspresi 'passion' ke dalam pertunjukkan seni berseri, dibungkus dalam babak seperti buku yang kali ini terdiri dari tiga babak yakni Hero, Heart, dan Human.

Setiap nomor tari mempunyai ceritanya masing-masing dengan harapan semua yang 'membaca' akan dapat terhubung dengan imajinasi, kreativitas, dan ekspresi dari koreografer serta penari yang membawakannya.

"Acara yang hari ini adalah momen nyata bagi para murid dan penaru untuk mengaplikasikan teknik yang sudah dipelajaru di kelas dab menampilkannya di atas panggung, serta menjadi ajang pembelajaran tersendiri agar mereka dapat terus berkembang dari sisi pertunjukkan dan penampilan," tutupnya.

Kredit

Bagikan