Mewarnai bersama anak berkebutuhan khusus di IWP

user
Mohammad Taufik 24 Juli 2017, 18:01 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Sebanyak 12 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dari Rumah Autis atau Autisme Care Center terlihat asyik mengikuti kegiatan dalam rangka Hari Anak Nasional yang jatuh pada Minggu (23/7) di Indo Wisata Permata, Senin (24/7).

Kegiatan yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) IWP ini berupaya untuk mengajak ABK untuk menikmati tempat wisata berlian di Kawasan Dago itu. Dimana anak-anak diajak untuk mengenal lingkungan baru dan mewarnai bersama faber castell.

"Anak-anak datang ke sini dalam rangka pengenalan lingkungan baru. Acaranya bernyanyi, bermain orientasi tempat, dan mewarnai," ujar Direktur Autisme Care Center, Juju Sukmana kepada Merdeka Bandung, Senin (24/7).

Juju menjabarkan, dalam mengenal lingkungan baru, IWP memiliki tempat yang mumpuni. Dimana ada sebagian anak ABK yang belum bisa menaiki anak tangga dan bisa belajar di sini. Tempat yang bagus untuk melakukan terapi.

"Bukan hanya soal kegiatan mewarnai saja, tapi bagaimana para ABK ini mengetahui bahwa di luar sana banyak tempat yang begitu bagus. Kegiatan seperti ini bagus sekali karena anak-anak autis itu kurang bersosialisasi dan kurang tahu lingkungan, makanya di sini mereka diajak mengenali tempat baru," jelasnya.

Sementara itu, General Manager IWP, Wahyudi Parulian menjabarkan, sebagai penyedia tempat untuk melakukan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional ini berupaya untuk memberi edukasi bahwa semua kalangan bisa datang ke IWP.

Tak hanya fokus untuk berjualan berlian saja, IWP juga berupaya mengajak Autisme Care Center untuk membawa para ABK untuk mengenali tempat baru. Ini, kata dia, merupakan bentuk CSR yang berbeda agar bisa menjaring semua kalangan termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.

"Kita berupaya untuk memberikan apa yang kita punya dan bisa diberikan kepada mereka anak berkebutuhan khusus. lni pertama kali oleh IWP menggelar acara seperti ini dan kami juga mencoba melakukan pengenalan tempat mereka, bukan hanya edukasi berlian saja," terang Wahyudi.

Kredit

Bagikan