Pjs Wali Kota ingin tak ada lagi anak putus sekolah di Bandung

Pjs Wali Kota Bandung Muhamad Solihin
Bandung.merdeka.com - Penanganan anak putus sekolah menjadi salah satu fokus program Pemerintah Kota Bandung di bidang pendidikan pada tahun ini. Berdasarkan data BPS tahun 2017, angka rata-rata lama sekolah warga Bandung baru mencapai 10,5 tahun. Padahal pemerintah pusat telah mencanangkan program wajib belajar 12 tahun.
Hal itu disampaikan Pjs Wali Kota Bandung Muhamad Solihin dalam acara peringatan Hari Pendidikan Pendidikan (Hardiknas), Rabu (2/5).
Solihin tidak menampik jika masih ada warga Bandung yang masih belum menuntaskan program wajib belajar 12 tahun seperti yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Dia menyebut salah satu penyebabnya untuk di Kota Bandung senduri yakni karena ketidaktersediaan ruang kelas.
"Salah satu penyebab putus sekolah adalah ketidaktersediaan ruang kelas. Jadi ada beberapa puluh atau ratusan anak lulusan SD mau masuk SMP tidak tersedia ruang kelas,"ujar Solihin kepada wartawan.
Dia mengungkapkan, Pemkot Bandung terus berupaya untuk meningkatkan rata -rata lama sekolah menjadi 12 tahun. Pihaknya terus menambah ruang-ruang kelas baru untuk mengakomodasi anak-anak yang akan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi.
"Kita sudah kerjasama dengan memanfaatkan CSR dan dana APBD provinsi, dana APBN pusat untuk menambah ruang ruang kelas. Karena dengan begitu kita bisa menyelesaikan ruang kelas kita tinggal menutupi permasalahan untuk penyediaan tenaga pengajarnya. Kalau tenaga pengajar
Insya allah bisa terpenuhi dengan jumlah guru yang ada sekarang,"ungkapnya.
Disinggung terkait jumlah anak putus sekolah di Kota Bandung, Solihin mengaku kurang mengetahui jumlah data persisnya. Namun persoalan ini akan menjadi perhatian Pemkot Bandung di bidang pendidikan.
"Data saya kurang tahu persisnya yang ada di Kota Bandung. Tetapi ini harus menjadi perhatian kita bersama karena dari sektor pendidikan ini akan menentukan sektor yang lain," ucapnya.
Lebih lanjut Solihin mengatakan, bahwa keberpihakan anggaran untuk pendidikan sebesar 20 persen untuk pendidikan dipastikan telah terealisasi di Kota Bandung. Dengan dana APBD hampir Rp 7 triliun diharapkan dapat terus menaikan lama rata-rata sekolah warga Bandung.
"Jadi tidak salah kalau pemerintah menerapkan bahwa sektor pendidikan harus disediakan 20 persen dari APBD. Yang penting selain persentase dari anggaran adalah bagaimana menyalurkan 20 persen itu agar lebih produktif efektif, efisien dan sesuai dengan prinsip penggunaan anggaran," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana, mengatakan bahwa pihaknya sengaja mengerahkan tim untuk mencari anak-anak putus sekolah di Kota Bandung. Nantinya anak putus sekolah akan diindentiifikasi permasalahannya dan kemudian disalurkan ke sekolah terdekat. Kalaupun tidak bisa ke sekolah, anak tersebut diarahkan untuk mengikuti program pendidikan non formal melalui paket B atau paket C.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak