Malaysia kagum hasil pelukis Bandung
Bandung.merdeka.com - Sejumlah pelukis dari negara-negara Asia, antara lain Malaysia, mengisi titik-titik kota tua Jalan Braga dan Jalan Asia-Afrika, Bandung. Mereka adalah peserta Asian Watercolour Expression III yang melukis bangunan-bangunan gaya Eropa berdiri di sepanjang jalan itu.
Salah satu titik yang menjadi pusat perhatian para pelukis adalah Gedung Majestic yang bersebelahan dengan Gedung Konferensi Asia Afrika. Langit cerah kota Bandung pagi itu membuat bekas Gedung Asia Afrika Cultural Center itu tampil elegan. Di antara pelukis Malaysia, Yus Arwadinata menjadi satu-satunya pelukis asal Bandung.
Yus sendiri yang mengajak mereka melukis Gedung Majestic. Di seberang gedung itu, mereka menggelar buku gambar, membuat sketsa, lalu mulai membubuhkan cat air.
Dalam praktiknya, mereka saling mengintip hasil karya mereka. Malah ada juga yang “mencontek” atau pura-pura mengajari satu dengan yang lain.
Hasil lukisan Yus Arwadinata paling menarik perhatian para pelukis Malaysia. Berkali-kali lukisan Yus difoto dan mendapat pujian. Ada juga pelukis Malaysia yang pura-pura memegang kuas di hadapan lukisan Yus, seolah dia yang melukis.
Rangkaian Asian Watercolour Expression tersebut menjadi cair, interaksi antar pelukis beda bangsa tersebut berlangsung hangat di sela canda dan tawa. Yus juga sedikit bercerita tentang Gedung Majestic dan sejumlah gedung tua di Jalan Braga. Kadang ia memberikan saran tentang cara melukis cat air yang baik.
Dalam Asian Watercolour Expression, Yus bukan panitia melainkan peserta. “Tetapi karena panitianya melepas peserta, ya saya sebagai pelukis Bandung berusaha membuat suasana yang nyaman biar cair,” kata Yus.
Menurutnya, sesama pelukis harus berbagi ilmu dan pengetahuan. Meski banyak peserta yang beda negara, namun melukis tidak mengenal batas-batas negara. “Dari manapun mereka berasal tetap teman, kita harus akrab dan menjamu mereka,” ujarnya.
Salah seorang pelukis Malaysia, Foo Yong Chek, mengaku bersyukur bisa berkenalan dengan Yus yang membawa mereka ke Jalan Braga.
“Kita gembira melukis di jalan yang banyak bangunan-bangunan yang menarik. Kita juga berterima kasih kepada Encik Yus yang membawa kita ke mari,” kata Foo yang juga Vice President Persatuan Seni Negeri Sembilan, Malaysia.
Asian Watercolour Expression III digelar di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, 2-10 Agustus 2016. Acara ini dijadwalkan diikuti 120 pelukis dari tujuh negara Asia yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Myanmar, Hongkong dan Korea Selatan.
Dalam satu sesi, acara yang mengusung tema 'Halo-Halo Bandung' itu memberi kesempatan peserta untuk melukis on the spot dengan berkeliling ke sejumlah lokasi di Bandung. Sebelumnya mereka melukis di Wot Batu, Selasar Sunaryo Art Space, Dago Pakar, Bandung.
Pelukis Malaysia kagum
Banyaknya bangunan tua yang berdiri di Kota Bandung membuat kagum para pelukis Malaysia peserta Asian Watercolour Expression III, sebuah ajang pameran pelukis cat air se-Asia. Foo Yong Chek mengaku sangat berterima kasih karena bisa mengikuti pameran Asian Watercolour Expression III.
“Saya berterimakasih kepada panitia diBandung yang mengajak kami pameran di sini sambil melukis di Jalan Braga,” kata Foo.
“Saya heran di Bandung ada banyakbangunan bersejarah. Itu bangunan-bangunan yang sangat disukai pelukis,” tambah Foo.
Dalam kesempatan itu, ia sangat mengagumi Gedung de Vries di Jalan Asia Afrika dan Gedung Majestic di Jalan Braga. Selain itu, ia juga memuji alam Bandung yang indah.
Pelukis cat air Yus Arwadinata menambahkan, melukis gedung-gedung bersejarah penting sebagai bentuk pelestarian. Saat ini, sudah banyak gedung-gedung bersejarah di Bandung yang berubah bentuk dan fungsinya.
“Dengan melukis, kita tidak akan kehilangan bentuk aslinya,” ujarnya.