Ini bahaya gerhana matahari jika dilihat dengan mata telanjang

user
Mohammad Taufik 29 Februari 2016, 13:24 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Saat anak-anak, pernahkah anda dan teman-teman saling menantang untuk melihat langsung cahaya matahari? Dan pemenangnya adalah yang terlama bisa menatap silaunya. Bagi anda yang tidak pernah mau menerima tantangan tersebut, andalah pemenang sesungguhnya.

Demikian artikel yang ditulis tim dari Unit Vitreoretina Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata (RSM) Cicendo, Bandung, yakni; dokter Iwan Sovani, Arief Kartasasmita, Erwin Iskandar, Rova Virgana dan Ratu Puri Paramita.

Mengapa orang yang tidak mau menerima tantangan melihat matahari langsung keluar sebagai pemenang? Sebab, lanjut artikel tersebut, sinar matahari yang dilihat secara langsung tanpa perlindungan apapun dapat merusak mata anda.

Iwan Sovani yang juga Direktur Medik dan Pelayanan RSM Cicendo, mengatakan artikel tersebut ditulis dengan latar belakang fenomena gerhana matahari yang akan terjadi 9 Maret nanti. Judulnya Gerhana Matahari dan Penglihatan Anda.

Untuk diketahui, kata Iwan, Sinar matahari merupakan sumber kehidupan di bumi. Efek baik sinar matahari terhadap tubuh kita adalah membantu produksi vitamin D untuk kekuatan tulang, meningkatkan sistem imun tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah.

"Namun, paparan terhadap sinar matahari dapat juga menyebabkan kanker kulit dan kelainan lain pada organ tubuh, termasuk mata, sehingga anda perlu mengetahui bagaimana menikmati sinar matahari dengan aman agar tidak merusak mata," terang Iwan, saat dikonfirmasi Merdeka Bandung, Senin (29/2).

Lebih lanjut ia menjelaskan, paparan sinar matahari terhadap mata dapat menimbulkan solar retinopathy, yaitu kerusakan jaringan retina mata akibat terpapar sinar dengan intensitas tinggi atau waktu yang terlalu lama.

Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga gangguan penglihatan permanen. "Penyebab solar retinopathy terbanyak adalah melihat matahari secara langsung, baik saat terik maupun saat terjadinya gerhana matahari," katanya.

Saat gerhana, sinar matahari tertutup oleh bulan sehingga ada yang mengatakan bahwa melihat gerhana matahari total secara langsung selama beberapa detik tidak berbahaya bagi mata.

Padahal, sambung dia, tetap saja melihat langsung ke arah gerhana matahari tanpa perlindungan mata sangat berbahaya. Dalam istilah medis, penyakit mata akibat melihat gerhana matahari disebut solar eclipse retinopathy.

"Meskipun dikatakan bahwa melihat gerhana matahari total secara langsung selama beberapa detik tidak berbahaya bagi mata anda, anda tidak mau ambil risiko, bukan?"

Ia menyarankan, cara paling aman melihat gerhana matahari adalah melalui teknik lubang jarum (pinhole) yang diproyeksikan ke kertas putih. Informasi cara membuat bisa mudah ditemukan di internet. Selain itu, gerhana bisa dilihat dengan teleskop yang sudah memiliki filter khusus dan kacamata yang juga sudah memiliki filter khusus untuk melihat gerhana.

Mengenal solar eclipse retinopathy

Iwan Sovani menjelaskan, gangguan penglihatan solar eclipse retinopathy disebabkan karena sinar matahari mengandung ultraviolet dan inframerah dengan intensitas yang tinggi. Sinar tersebut masuk melalui lubang pupil, kemudian difokuskan di retina.

"Hal itu dapat meningkatkan suhu retina hingga 10-25 derajat celcius, padahal peningkatan suhu 4 derajat celcius saja dapat mengakibatkan peningkatan radikal bebas dan kerusakan termal/fotokimia terhadap sel fotoreseptor di retina," terangnya.

Saat gerhana matahari, sebagian besar sinar matahari akan tertutup oleh bulan. Sehingga langit akan terlihat gelap dan menatap langsung ke arah matahari tidak akan terasa silau.

Dalam keadaan matahari tertutup bulan, ukuran pupil mata yang melihat langsung gerhana akan menjadi lebih lebar. Sehingga akan banyak sinar matahari yang masuk ke dalam mata.

"Akibatnya akan semakin besar pula kerusakan di retina. Menatap sinar matahari kurang dari satu menit saja sudah dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan," katanya.

Sebagai perbandingan, sinar matahari akan semakin kuat jika dibuatkan titik api dengan kaca pembesar. Seperti itulah efek sinar matahari dapat 'membakar' retina.

Gejala solar eclipse retinopathy dapat timbul tanpa nyeri dan tidak langsung terasa. Keluhan penglihatan dapat timbul satu hari hingga satu bulan setelah melihat gerhana matahari.

Gejalanya meliputi penglihatan buram, terdapat skotoma (bayangan hitam yang menutupi pandangan), metamorphopsia (melihat garis lurus menjadi bengkok, melihat benda menjadi lebih besar/kecil), gangguan penglihatan warna, silau dan sakit kepala.

Menurut Iwan, keluhan tersebut umumnya terjadi pada kedua mata. "Pada sebagian besar kasus, tajam penglihatan dapat kembali normal dalam beberapa bulan, tetapi beberapa pasien mengalami kerusakan permanen tajam penglihatan dan skotoma yang menetap," ujarnya.

Ia menambahkan, tidak ada terapi khusus yang dapat menyembuhkan solar eclipse retinopathy.

Kredit

Bagikan