Datang saja, Bosscha dibuka untuk umum saat gerhana matahari total

user
Mohammad Taufik 28 Februari 2016, 14:37 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Rabu 9 Maret nanti sebuah fenomena langka gerhana matahari total (GMT) akan bisa disaksikan di sejumlah daerah di Indonesia. Menjelang peristiwa besar bidang astronomi ini, Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) sudah melakukan persiapan.

Salah satu program Observatorium Bosscha adalah membuka program kunjungan untuk umum Rabu 9 Maret nanti. Program ini memberi kesempatan kepada masyarakat umum untuk menyaksikan proses terjadinya gerhana.

Staf Peneliti Observatorium Bosscha, Yatni Yulianti, mengatakan tanggal 9 Maret nanti Bosscha buka untuk umum mulai pukul 06.30 sampai pukul 09.00 pagi.

"Nanti akan ada beberapa instrumen yang disiapkan yang bisa digunakan pengunjung," kata Yatni kepada Merdeka Bandung di Observatorium Bosscha, Jalan Peneropongan Bintang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Ia menjelaskan, gerhana merupakan fenomena alam yang perlu dilihat dengan instrument atau alat. Gerhana tidak boleh disaksikan dengan mata telanjang, karena akan membahayakan kesehatan mata.

Instrumen yang disiapkan Bosscha di antaranya teleskop, proyeksi kotak lubang jarum, dan kacamata matahari untuk dipinjamkan ke pengunjung ataupun dijual. Rencananya, Bosscha akan menyiapkan 1,000 kacamata matahari.

Kacamata tersebut berwarna gelap dan sudah dilapisi filter khusus untuk menyaring sinar matahari sehingga tidak berbahaya bagi mata.

Yatni menjelaskan, gerhana matahari untuk daerah Pulau Jawa termasuk Bandung hanya bersifat sebagian, tidak total. Proses gerhana yang bisa dilihat di Bosscha sebesar 88,76 persen.

"Di kita akan melihat gerhana sebagian, kaya bulan sabit saja. Tadinya matahari bulat sebelum gerhana, pas gerhana pelan-pelan matahari tertutup bulan, cahaya kuning bulat matahari lama-lama akan menjadi sabit," terangnya.

Jalur gerhana matahari total melintas dari barat ke timur Indonesia. Beberapa daerah yang mengalami totalitas gerhana di antaranya Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, hingga terus ke Indonesia timur seperti Maluku dan lainnya.

Selain itu, Oservatorium Bosscha juga menyebar beberapa orang peneliti untuk melakukan pengamatan di beberapa daerah yang mengalami gerhana matahari total. Rencananya, proses pengamatan mereka akan disiarkan langsung di Bosscha.

Kredit

Bagikan