PT DI serahkan 5 helikopter dan satu pesawat ke Kementerian Pertahanan

user
Farah Fuadona 10 Januari 2018, 11:40 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - PT Dirgantara Indonesia menyerahkan 5 helikopter dan 1 pesawat udara kepada Kementrian Pertahanan di Hanggar Fixed Wing PTDI, di Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa (9/1). Lima unit helikopter yang diserahkan terdiri dari 3 unit Heli Serang TNI AD, 2 unit Heli AKS TNI AL. Adapun untuk pesawat udara yakni satu unit CN235 MPA TNI AL

Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft dan Helikopter AS565 MBe Panther Anti Kapal Selam selanjutnya diserahkan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia kepada TNI Angkatan Laut, sedangkan Helikopter Serang AS555AP Fennec menyerahkan kepada TNI Angkatan Darat.

Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro mengatakan, pesawat CN235-220 MPA dapat digunakan untuk berbagai macam misi, seperti patroli perbatasan dan Zona Ekonomi Eksklusif, pengawasan pencurian ikan dan pencemaran laut, pengawasan imigrasi dan perdagangan manusia, penyelundupan narkoba dan barang illegal, serta pencarian dan penyelamatan korban bencana.

Pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft memiliki beberapa keunggulan, yakni Maximum Take Off Weight (MTOW) = 16,000 kg, dapat lepas landas dengan jarak yang pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal dan berumput, mampu terbang selama 10-11 jam dengan sistem avionik full glass cockpit yang lebih modern, autopilot, dan adanya winglet di ujung sayap agar lebih stabil dan irit bahan bakar

Pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft juga mampu mengakomodasi 2 console, dilengkapi dengan 360o Search Radar yang dapat mendeteksi target yang kecil sampai 200 NM (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS), sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi dan menemukan kapal lain untuk memperoleh gambaran perintah operasi lawan dan mengetahui posisi objek yang mencurigakan.

"Pesawat ini juga dilengkapi dengan IFF Interrogator dan Tactical Computer System, sistem identifikasi yang dirancang untuk mengetahui lawan atau kawan dan terintegrasi ke dalam sistem komputer untuk menganalisis dan menentukan strategi operasi," ujar Elfien.

Selain itu lanjut dia, pesawat udara CN235-220 MPA dilengkapi pula dengan FLIR (Forward Looking Infra Red) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target di malam hari serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi.

Pada tanggal 29 September 2017, PTDI telah berhasil menyerahkan 2 (dua) unit Helikopter AS565 MBe Panther di Hanggar Rotary Wing, PTDI Bandung. PTDI telah juga telah menyerahkan 2 (dua) unit Heli AKS. Sehingga saat ini sudah 4 (empat) unit Heli AKS yang telah diserahkan, sedangkan 7 (tujuh) unit Heli AKS berikutnya termasuk 2 (dua) unit diantaranya akan memiliki konfigurasi full AKS, siap untuk diserahkan secara bertahap pada tahun 2018 ini.

"Heli AKS ini adalah helikopter jenis Panther dengan type AS565 MBe yang pertama di Indonesia. Sekalipun helikopter ini merupakan hasil kolaborasi industri antara PTDI dengan Airbus Helicopters, Perancis, namun untuk fase integrasi AKS sejak desain hingga pemasangan adalah hasil karya PTDI," katanya.

PTDI selanjutnya akan melakukan proses pemasangan torpedo dan sonar varian terbaru yang disesuaikan kebutuhan TNI AL. PT DI bekerjasama dengan Rotorcraft Services Group (RSG) dan L-3 Aerospace Systems. PT DI bersama Airbus Helicopter, RSG dan L-3 melakukanengineering collaboration dan rekayasa manufacturing untuk menghasilkan helikopter ini.

Helikopter AS565 MBe Panther AKS mampu mendeteksi keberadaan kapal selam yang dilengkapi dengan dipping sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS). Sonar HELRAS dapat beroperasi optimal di area laut dangkal dan laut dalam.

Teknologi HERLAS menggunakan frekuensi rendah dengan resolusi tinggi pada sistem Doppler dan rentang gelombang panjang untuk mengetahui keberadaan kapal selam dari jarak jauh. Dipadu dengan perangkat DS-100, AS565 Panther dirancang ideal untuk melakukan redetection, melokalisir sasaran, dan melancarkan serangan torpedo di perairan dangkal maupun perairan dalam

PTDI sebelumnya telah menyerahkan 6 (enam) unit dengan rincian 1 (satu) unit Heli Serang type AS350 B3 pada tanggal 26 September 2014, 2 (dua) unit Heli Serang type AS550 C3 pada tanggal 22 Desember 2016 dan 1 (satu) unit Heli Serang type AS550 C3 dan 2 (dua) unit Heli Serang type AS555 AP pada tanggal 14 Juli 2017. Sehingga dengan 3 (tiga) unit Heli Serang yang diserahkan saat ini, maka PTDI telah menyerahkan 9 (sembilan) unit dari total 12 (dua belas) unit Heli Serang kepada TNI AD, yang selanjutnya akan ditempatkan di Pondok Cabe, Tangerang dan Waytuba, Lampung. Heli Serang yang diserahkan saat ini adalah helikopter jenis Fennec dengan type AS555 AP yang merupakan hasil kolaborasi industri antara PTDI dengan Airbus Helicopters, Perancis.

Elfien mengatakan, PT DI selalu siap memenuhi pesanan berikutnya dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia maupun TNI, dalam rangka mewujudkan kemandirian alutsista TNI. Keberadaan PTDI akan sangat berarti jika setiap produk serta jasa yang dihasilkannya dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh instansi dan lembaga negara di Indonesia, termasuk tentu saja oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan TNI yang selama ini telah menjadi customer terbesar PT DI.

Kredit

Bagikan