Warga Bandung demo kecam pernyataan Donald Trump
Bandung.merdeka.com - Massa tergabung dalam sejumlah organisasi, suporter sepak bola, ormas Islam di Bandung melakukan aksi turun ke jalan mengecam keras keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Dengan membawa beragam atribut seperti spanduk dan bendera Palestina, mereka menentang keras pernyataan Trump yang secara sepihak mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dalam pidatonya di Gedung Putih, Kamis 7 Desember lalu.
Massa mengawali long march dari Masjid Pusdai Jabar, Jumat (15/12). Selepas salat Jumat, massa kemudian bergerak menuju Gedung Sate. Setelah itu massa kembali bergerak ke Jalan Dago dan Jalan Merdeka. Tepat di delan Mall Bandung Indah Plaza (BIP) massa menyampaikan orasinya.
Di tengah ribuan orang, Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial turut menjadi bagian dari aksi. Oded menyampaikan orasinya di depan ribuan orang yang memadati satu lajur Jalan Merdeka.
"Sekarang ini masyarakat dunia umat Islam sedang terusik. Mereka sebagai bagian dari zionis internasional, mereka sedang mengadakan kerusakan di muka bumi. Kita bukan hanya Palestina, tapi seluruh umat di muka bumi ketika para teroris acak-acak dunia, kita harus punya tanggung jawab bersama buktikan pada mereka," ujar Oded.
Menurut Oded, apa yang dilakukan oleh Israel di tanah Palestina merupakan bentuk penjajahan. Segala bentuk penguasaan wilayah oleh Yahudi, semua umat Islam harus bersatu.
"Mari kita dari Bandung ini kita serukan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia dan masyarakat dunia bahwa Palestina merupakan negeri miliknya orang Palestina bukan Yahudi," katanya.
Oded mendorong pemerintah pusat untuk bersikap tegas dalam menyikapi polemik di Palestina. Langkah tegas tersebut dapat dilakukan dengan mengusir dubes Amerika dari Indonesia.
Dalam aksi tersebut turut hadir pula Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Edwin Sanjaya, Pentolan Viking Yana Umar serta ulama Athian Ali.
Senada dengan Oded, Edwin mendesak pemerintah pusat untuk melakukan langkah tegas dalam menyikapi permasalahan Palestina. "Mendesak pemerintah untuk melakukan langkah tegas. Panggil dubesnya (Amerika Serikat), kalau perlu usir dubesnya," katanya.
Setelah itu massa membubarkan diri. Arus lalu lintas di Jalan Merdeka yang sempat tersendat kembali normal.