Polisi tangkap pelaku perusakan Avanza di Bandung

user
Mohammad Taufik 09 Maret 2017, 13:21 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - ‎Polisi berhasil mengamankan satu pelaku perusakan mobil minibus, Avanza nopol D 1167 UF. Pria berinisial UP (42) ditangkap karena diduga menjadi salah satu dari beberapa massa yang menghakimi Avanza silver itu karena disangka taksi online.

"Identitas yang diduga pelaku yang ditangkap ini diamankan di Polsek Regol dengan inisial UP warga Bandung, tapi sebenarnya ada beberapa orang," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo di Bandung, Kamis (9/3).

Avanza silver, dikemudikan Eggy Muhammad (28) yang dikira taksi online tiba-tiba dihakimi massa yang hendak bertolak ke Gedung Sate, sekitar pukul‎ 08.30 WIB. Saat melintas perempatan Jalan BKR - Jalan Sriwijaya, Kecamatan Regol, Kota Bandung, mobil ini berpapasan dengan massa tersebut.

Akibat kejadian itu kendaraan korban mengalami pecah kaca pada bagian depan, belakang, samping kanan, depan dan beberapa bagian body yang penyok. "Sedangkan korban tidak luka. Hanya rusak saja mobilnya," katanya.

Mobil itu kini sudah diamankan kepolisian di Mapolsekta Regol. Sedangkan korban sudah diambil kesaksiannya saat peristiwa itu terjadi.

Pengemudi Avanza Eggy Muhammad (28), mengatakan saat itu dia melintas di perempatan Jalan Sriwijaya- Jalan BKR (tepatnya di depan kantor Asuransi ABDA). Dia lalu‎ berpapasan dengan sekelompok orang diduga sopir angkot. Kejadiannya sekitar pukul 08.30 WIB Kamis (9/3).

‎Saat terhenti karena lampu merah, tiba-tiba mobil yang membawa satu keluarga diberhentikan sejumlah orang secara anarkis. Mobil ini hendak bertolak ke Jalan Gatot Subroto. Para pelaku menuding mobil tersebut sebagai taksi online.

"Tiba-tiba ada beberapa orang teriak-teriak 'online...online'. Kami disangka taksi online, kami lihat ada angkotnya juga, mau ke Gedung Sate (demo massal sopir angkot)," kata penumpang Avanza Depi K (31) saat ditemui di Mapolsekta Regol, Kota Bandung.

Dia yang dihardik untuk keluar langsung memberikan penjelasan bahwa mobil itu bukan angkutan online. Namun para pelaku tidak percaya. Mobilnya lalu digoyang-goyang dan dirusak menggunakan tangan kosong dan batu besar.

Melihat Mobilnya dirusak, Depy tak bisa berbuat banyak. Dirinya bahkan trauma. Apalagi di dalam mobil terdapat anak kecil yang baru berusia satu tahun.

"Kami pasrah, enggak melawan dan menjadi trauma. Kami juga kasihan ini ada bayi yang masih satu tahun," imbuhnya. Usai puas melakukan perusakan para pelaku ini kembali melanjutkan perjalanan ke Gedung Sate untuk berkumpul bersama sopir angkot lainnya.

Kredit

Bagikan