Polisi tangkap pelaku perusakan Avanza di Bandung


Perusakan Avanza
Bandung.merdeka.com - ‎Polisi berhasil mengamankan satu pelaku perusakan mobil minibus, Avanza nopol D 1167 UF. Pria berinisial UP (42) ditangkap karena diduga menjadi salah satu dari beberapa massa yang menghakimi Avanza silver itu karena disangka taksi online.
"Identitas yang diduga pelaku yang ditangkap ini diamankan di Polsek Regol dengan inisial UP warga Bandung, tapi sebenarnya ada beberapa orang," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo di Bandung, Kamis (9/3).
Avanza silver, dikemudikan Eggy Muhammad (28) yang dikira taksi online tiba-tiba dihakimi massa yang hendak bertolak ke Gedung Sate, sekitar pukul‎ 08.30 WIB. Saat melintas perempatan Jalan BKR - Jalan Sriwijaya, Kecamatan Regol, Kota Bandung, mobil ini berpapasan dengan massa tersebut.
Akibat kejadian itu kendaraan korban mengalami pecah kaca pada bagian depan, belakang, samping kanan, depan dan beberapa bagian body yang penyok. "Sedangkan korban tidak luka. Hanya rusak saja mobilnya," katanya.
Mobil itu kini sudah diamankan kepolisian di Mapolsekta Regol. Sedangkan korban sudah diambil kesaksiannya saat peristiwa itu terjadi.
Pengemudi Avanza Eggy Muhammad (28), mengatakan saat itu dia melintas di perempatan Jalan Sriwijaya- Jalan BKR (tepatnya di depan kantor Asuransi ABDA). Dia lalu‎ berpapasan dengan sekelompok orang diduga sopir angkot. Kejadiannya sekitar pukul 08.30 WIB Kamis (9/3).
‎Saat terhenti karena lampu merah, tiba-tiba mobil yang membawa satu keluarga diberhentikan sejumlah orang secara anarkis. Mobil ini hendak bertolak ke Jalan Gatot Subroto. Para pelaku menuding mobil tersebut sebagai taksi online.
"Tiba-tiba ada beberapa orang teriak-teriak 'online...online'. Kami disangka taksi online, kami lihat ada angkotnya juga, mau ke Gedung Sate (demo massal sopir angkot)," kata penumpang Avanza Depi K (31) saat ditemui di Mapolsekta Regol, Kota Bandung.
Dia yang dihardik untuk keluar langsung memberikan penjelasan bahwa mobil itu bukan angkutan online. Namun para pelaku tidak percaya. Mobilnya lalu digoyang-goyang dan dirusak menggunakan tangan kosong dan batu besar.
Melihat Mobilnya dirusak, Depy tak bisa berbuat banyak. Dirinya bahkan trauma. Apalagi di dalam mobil terdapat anak kecil yang baru berusia satu tahun.
"Kami pasrah, enggak melawan dan menjadi trauma. Kami juga kasihan ini ada bayi yang masih satu tahun," imbuhnya. Usai puas melakukan perusakan para pelaku ini kembali melanjutkan perjalanan ke Gedung Sate untuk berkumpul bersama sopir angkot lainnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak