Ratusan PKL Cicadas geruduk kantor Satpol PP


Bandung.merdeka.com - Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) Cicadas mendatangi kantor Satpol PP Kota Bandung, di Jalan Martanegara, Rabu (22/2). Kedatangan massa PKL terkait rencana relokasi terhadap para PKL yang berdagang di sepanjang trotoar Cicadas.
Dengan membawa berbagai spanduk dan poster, PKL merangsek ke halaman kantor Satpol PP. Di depan halaman mereka menyampaikan tuntutannya.
Ketua Persatuan Pedagang Kaki lima Cicadas, Suherman (61) mengatakan, kedatangan ratusan pedagang Cicadas ke kantor Satpol PP ini untuk menanyakan surat peringatan pertama yang dilayangkan pihak Satpol PP kepada pedagang. Surat ini berisi perintah untuk segera mengosongkan area trotoar yang menjadi area berjualan para pedagang.
"Kami ingin mempertanyakan perihal surat perintah pembongkaran, apa alasannya? Kami kaget karena kami belum pernah diajak dialog oleh pemkot. Padahal setiap ada rencana relokasi harusnya selalu diajak bicara," ujar Suherman kepada wartawan di sela aksi.
Dia menyatakan, PKL Cicadas dengan tegas menolak rencana Pemkot Bandung merelokasi para pedagang ke Bandung Trade Mall (BTM) di Jalan Ibrahim Adjie. Menurut Suherman pedagang merasa keberatan jika harus direlokasi ke BTM.
"Alasannya BTM ramainya pukul 22.00 malam sampai pukul 10.00 pagi. Kalau kami berdagang dari pagi sampai malam, mau siapa yang belanja kalau kami dagang di sana, pasti sepi. Apalagi kami akan ditempatkan di halaman belakang yang sangat bau dan kalau hujan banjir," katanya.
Suherman mengatakan, pihaknya bersedia direlokasi asalkan sesuai dengan keinginan para pedagang. Dia menyebut para PKL Cicadas menginginkan direlokasi ke bangunan Super Bazar yang berada di Jalan Cikutra. "Kami setuju direlokasi tapi sesuai yang diharapkan oleh para pedagang yakni di super bazar," katanya.
Lebih lanjut Suherman mengatakan, jika Pemkot Bandung memaksakan melakukan Relokasi kepada pedagang, dia menilai hal itu sama saja mematikan usaha mereka.
"Kalau Pemkot Bandung keukeuh memindahkan artinya membunuh kami, artinya kami bakal miskin. Kemiskinan mendekatkan kekufuran. Jelas yang bertanggung jawab wali kota," ujarnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak