Bandung bangun pusat rehabilitasi pengemis dan PSK

user
Muhammad Hasits 18 Februari 2017, 12:53 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung saat ini sedang membangun Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di Rancacili. Bangunan sembilan lantai ini akan menjadi tempat rehabilitasi bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Kota Bandung.

Kepala Dinas Sosial dan Penangulangan Kemiskinan Kota Bandung Tono Rusdiantono mengatakan, progres pembangunan Puskesos mencapai 52 persen. Pembangunan akan kembali dilanjutkan pada tahun ini.

"Progres pembangunannya saat ini sudah 52 persen. Tahun ini pembangunannya akan kembali dilanjutkan," ujar Tono saat ditemui di kantornya, Jumat (17/2).

Tono mengatakan, keberadaan Puskesos dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan PMKS secara terpadu. Nantinya akan menjadi tempat rehabilitasi untuk anak jalanan, PSK, Gelandangan Pengemis, Lansia, Sakit jiwa. Adapun proses penanganan PMKS yang ada saat ini masih bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Mana dulu yang diutamankan pelayanan nanti bisa untuk pendampingan anak terlantar, lansia, pekerja WTS. Sebelumnya sudah dianggarkan Rp 113 miliar. Tahun ini mendapatkan anggaran Rp 14 miliar," katanya.

Tono menargetkan pembangunan Puskesos selesai tahun ini. Sehingga Kota Bandung memiliki tempat rehabilitasi PMKS secara terpadu. "Tahun ini mudah mudahan bisa selesai," ujarnya.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menambahkan bahwa Pusat Kesejahteraan Sosial adalah tempat melatih dan memartabatkan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial seperti anak jalanan, PSK, Gelandangan, Lansia tak terurus, Sakit jiwa. "Puskesos tahap 1 nya sudah akan selesai. Juga akan menjadi kantor Dinas Penganggulangan Kemiskinan dan Sosial. Lokasi di Rancacili yang ada danau kecilnya," ujar Ridwan dalam akun facebooknya.

Dia berharap pembangunan Puskesos ini dapat membantu penyelesaian masalah sosial di Bandung. "Semoga fasilitas ini bisa dipergunakan secepatnya dan membantu penyelesaian masalah sosial urban secara bermartabat dan berperikemanusiaan," katanya.

Kredit

Bagikan