Ulah orang gila, Bandung jadi heboh ada tulisan lafaz Allah di atas trotoar

user
Endang Saputra 17 April 2018, 13:56 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Sebuah foto yang menampilkan tulisan lafaz Allah yang ditulis di atas trotoar jalan beredar di media sosial. Tampak ada sembilan tulisan lafaz Allah ditulis di atas trotoar yang merupakan tempat untuk para pejalan kaki. Dari informasi yang beredar tulisan tersebut diketahui berlokasi di trotoar Jalan Leuwi Panjang tidak jauh dari Terminal Leuwi Panjang.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Bojongloa Kidul Rajasa Brutu membenarkan adanya tulisan tersebut. Rajasa menjelaskan bahwa tulisan tersebut diketahui pada Senin (16/4) siang kemarin oleh petugas trantib kecamatan yang kebetulan sedang melintas di Jalan Leuwi Panjang.

"Kejadiannya kemarin. Itu ada orang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) yang menulis seperti itu (lafaz Allah). Tulisannya diketahui siang hari oleh anggota trantib yang melintas. Diperkirakan ditulisnya pagi-pagi," ujar Rajasa kepada wartawan saat dihubungi.

Rajasa mengatakan, pihaknya langsung menghapus tulisan tersebut karena tentunya bertentangan dengan syariat Islam dan tidak sesuai peruntukannya.

Saat ini pihak kecamatan sudah mengamankan pelaku yang diketahui bernama Wiwi Wikarmaji, warga RT 07 RW 04 Kelurahan Situsaeur, Kecamatan Bojongloa Kidul. Menurutnya, pelaku masih berada di lokasi saat pihak kecamatan mengetahui tulisan tersebut.

"Saat ditemukan orangnya lagi duduk begitu termangu, selonjoran, lagi menulis pake bata merah. Saat ditanya tidak bisa menjawab. Dia kemudian dibawa ke puskesmas Kopo," kata dia.

Rajasa menyebut pihaknya juga sudah melakukan penyisiran untuk mengantisipasi pelaku menulis hal yang sama di lokasi lain. Namun setelah melakukan penyisiran tidak ditemukan tulisan tersebut.

"Sepanjang Jalan Leuwi Panjang dan Sukarno Hatta sudah kita sisir sementara tidak ada ditemukan lagi,"ungkapnya.

Kabag Humas Setda Kota Bandung Yayan Briliyana menghimbau agar masyarakat turut menjaga sarana prasarana publik serta tetap menjaga ketertiban dan keamanan dengan tidak melakukan aksi yang akan memicu gangguan kondusivitas seperti aksi tersebut.

"Imbauan kepada masyarakat tetap tenang serahkan kepada aparat dan jangan terprovokasi," katanya.

Kredit

Bagikan