Mohamad Sobar: Merokok juga sebagai pilihan politik

Mohamad Sobary
Bandung.merdeka.com - Budayawan Mohamad Sobary mulai merokok pada usia 58 tahun, setelah meneliti kehidupan petani tembakau di Temanggung, Jawa Tengah. Penelitian tersebut kemudian menjadi bahan desertasi doktornya di Universitas Indonesia (UI).
Tidak hanya menghasilkan disertasi yang kemudian menjadi buku berjudul "Perlawanan Politik & Puitik Petani Tembakau Temanggung", ayah dua anak ini pun memutuskan merokok.
"Saya mulai merokok di usia 58 tahun," katanya dalam diskusi bedah buku "Perlawanan Politik & Puitik Petani Tembakau Temanggung" di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Selasa (20/9).
Mohamad Sobary memutuskan pensiun dini sebagai peneliti kebudayaan dan agama di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2008. Pada 2010 ia turun ke lapangan, berada di tengah-tengah petani tembakau Temanggung. Sejak itulah ia mulai belajar merokok.
"Sekarang saya punya empat pipa rokok dari gading yang harganya mahal, semuanya pemberian. Ada satu cangklong pemberian dari Fidel Castro (Presiden legendaris Kuba)," tuturnya.
Pertama merokok, dua anak perempuannya protes. Begitu juga istrinya. Ia kemudian menulis bahwa dirinya merokok sebagai pilihan politik. Merokok juga sebagai perlawanan dan ideologis.
"Sejak itu saya merokok di mana saja, istri saya juga kagum," katanya.
Ia meneliti petani tembakau Temanggung selama setahun penuh, dari 2010-2011. Dari situ ia mendapatkan banyak data yang menjadi bahan desertasinya.
Objek penelitiannya adalah Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) yang berbasis di Temanggung. APTI membentuk Laskar Kretek. Laskar ini dibentuk untuk melindungi petani tembakau yang terancam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109/2012 tentang pengamanan bahan-bahan zat adiktif tembakau bagi kesehatan.
Ia menilai, sebagaimana penilaian petani tembakau, bahwa PP tersebut sangat merugikan petani tembakau yang sudah lama hidup dari pertanian tembakau. Uniknya para petani melakukan perlawanan itu dengan kebudayaan. Mereka membuat puisi, drama, serta aksi-aksi teatrikal yang berisi perlawanan menolak pemberlakuan PP Nomor 109/2012.
Sebelum ada PP tersebut, para petani tembakau bisa hidup nyaman. Ironisnya kenyamanan mereka terusik oleh peraturan pemerintah yang dibuat tanpa melibatkan petani.
Salah satu bentuk aksi teatrikal antara lain berkumpulnya 10 ribu petani dan buruh tani di Siderejo, Temanggung, yang lokasinya tidak jauh dari Gunung Sumbing. Mereka melakukan protes dengan merokok bersama.
"Mereka membuat asap rokok yang bisa bertarung dengan Kabut Gunung Sumbing. Ini adalah bentuk protes yang menjadi sastra," katanya.
Menurutnya, aksi 10 ribu petani tembakau itu bukan peristiwa sosial biasa. Setelah itu mereka mendeklarasikan Laskar Kretek. Laskar ini terinspirasi Laskar Bambu Runcing yang ada dalam sejarah Temanggung. Laskar Bambu Runcing melakukan perlawanan sengit terhadap penjajahan Jepang.
"Dan Laskar Kretek membentengi petani tembakau dari peraturan pemerintah yang merugikan," kata dia. Tembakau kretek sendiri merupakan produk tembakau campuran cengkih yang menjadi kekhasan rokok buatan Indonesia.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak