Kenalkan budaya dari berbagai negara, ITB gelar International Day

user
Farah Fuadona 08 November 2017, 13:10 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Dalam rangka mengenalkan beragam budaya dari negara masing-masing mahasiswa, sekaligus mempererat hubungan antara mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa internasional, ITB melalui Direktorat Kemitraan dan Hubungan Internasional (DKHI) menggelar sebuah gelaran budaya bertajuk 'ITB International Day 2017'. International Day ini digelar untuk mengenalkan berbagai budaya sekaligus menunjukkan keragaman mahasiswa internasional di ITB.

Direktur Kemitraan dan Hubungan Internasional, Edwan Kardena mengatakan, sebagai perguruan tinggi yang memiliki reputasi di tingkat dunia, Institut Teknologi Bandung (ITB) menempati peringkat ke-65 di Asia menurut QS World University untuk Tahun 2018. Hal inilah yang menjadikan ITB sebagai salah satu destinasi studi yang banyak diminati pelajar dari berbagai negara.

"ITB saat ini total memiliki 324 mahasiswa Internasional dari 43 negara yang saat ini sedang mengambil studi di ITB. Kelas Internasional ini tersebar di berbagai program studi seperti di Program Studi Teknik Kimia (Fakultas Teknik Industri), Teknik Mesin (FTMD - Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara), Teknik Dirgantara (FTMD), Sains dan Teknologi Farmasi (SF - Sekolah Farmasi), Farmasi Klinik dan Komunitas (SF), dan Majemen (Sekolah Bisnis dan Manajemen)," ujar Edwan kepada wartawan, Rabu (8/11).

Edwan menuturkan, acara bertajuk Away From Home ini menghadirkan booth-booth kebudayaan dari 26 negara yang diisi oleh mahasiswa asal dari negara yang bersangkutan. Dalam acara ini para pengunjung dapat secara langsung menyicipi berbagai hidangan kuliner mancanegara, melihat dan berfoto dengan pakaian adat, dan mempelajari berbagai bentuk kebudayaan dari negara tersebut.

ITB International Day 2017 Vietnam booth
© 2017 merdeka.com/Dian Rosadi

Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA. Kadarsah mengaku mengapresiasi pilihan para mahasiswa internasional untuk menempuh studi di ITB. Pasalnya, menempuh studi di luar negeri akan memberikan pengalaman berinteraksi terutama dengan lingkungan yang multikultur.

"Pengalaman tersebut menjadi penting untuk mahasiswa, terutama saat akan menjejaki karier nya di masa depan. Pemahaman terhadap berbagai budaya, kemampuan untuk beradaptasi, dan membangun kerjasama, merupakan kunci kesuksesan di era globalisasi yang serba terhubung tanpa batas," katanya.

Sebagai tamu kehormatan tampak hadir di ITB International Day, Duta Besar Libya untuk Indonesia, (HE) Sadegh M.O. Ben Sadegh, dan Konsulat Negara Republik Ceko. Usai menyampaikan sambutannya, Rektor ITB, Kadarsah, bersama Duta Besar Libya untuk Indonesia, Mr Sadegh, mengunjungi booth Libya dan berkesempatan untuk mengabadikan momen bersama itu dengan cara berfoto bersama.

Sekitar pukul 11.00 WIB, acara International Day 2017 semakin dipadati oleh pengunjung yang notabenenya adalah mahasiswa ITB. Pengunjung pun pergi menyambangi berbagai booth negara yang ada, yakni Jerman, Sudan, Pakistan, Republik Ceko, Denmark, Tanzania, Kamboja, Madagaskar, Mesir, Korea Selatan, Jepang, Lithuania, Rwanda, dan lain sebagainya. Warna-warni pakaian tradisional seperti Yukata dan Kimono Jepang, Hanbok Korea Selatan, Sinh dan Salong Laos dapat dilihat pada gelaran ini. Tidak kurang, penampilan tari tradisional dari beberapa negara seperti Madagaskar, Vietnam, Uganda yang semakin menyemarakkan acara.

Kredit

Bagikan