Dukung ASI eksklusif perusahaan diminta sediakan ruang laktasi

user
Farah Fuadona 18 Januari 2016, 17:12 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Bunda, jika merasa kesulitan memberikan ASI eksklusif karena bentrok dengan urusan pekerjaan, jangan khawatir. Bunda tak sendirian karena banyak pula yang mengalami hal tersebut.

Menurut dr. Suci Romadhona, sebenarnya kendala menyusui bagi para pekerja adalah tak adanya ruang untuk khusus menyusui. Meski begitu, pemberian ASI kepada anak sangat penting. Carilah tempat yang menurut Bunda layak untuk itu.

Masalah pada menyusui salah satunya adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada ibu bekerja. Ibu bekerja adalah salah satu pemicu kegagalan pemberian ASI ekslusif.

Dukungan manajemen tempat Ibu bekerja adalah sangat penting yaitu mendukung ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan, pertama untuk melakukan konseling menyusui dengan tenaga kesehatan di tempat bekerja, kedua untuk memberikan kesempatan pada ibu untuk memerah ASI setiap 3 jam sekali, ketiga untuk membagi beban kerja yang fleksibel dan keempat untuk menyediakan ruangan laktasi.

Ruang laktasi terdiri dari kursi yang nyaman, wastafel sumber air mengalir, stop kontak, lemari pendingin, meja atau rak untuk menyimpan peralatan ASI perah yang bersih dan nyaman dengan privasi terjamin yang memungkinkan ibu membawa foto bayi pada saat memerah ASI.


Ibu bekerja dan tetap menyusui anaknya setelah kembali bekerja mempunyai beberapa keuntungan yaitu meningkatkan produktivitas kerja, menurunkan angka absensi ibu karena anak sakit dan menurunkan tingkat stress pada ibu. Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi ideal untuk menunjang kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal.

ASI mengandung zat kekebalan tubuh untuk ketahanan tubuh bayi terhadap infeksi. Sedangkan karbohidrat untuk menekan pertumbuhan kuman yang menyebabkan penyakit pada usus serta meningkatkan penyerapan zat pertumbuhan tulang. Kandungan lemak untuk pertumbuhan otak dan sumber energi, dan protein untuk mengurangi risiko alergi.

Bayi dianjurkan disusui secara ekslusif selama 6 bulan pertama kehidupan. Kemudian dilanjutkan sampai usia 2 tahun ASI dengan didampingi makanan pendamping ASI. Bayi menyusui 10-12 kali dalam sehari dengan rata-rata produksi ASI adalah 800 mililiter per hari.

Tanda kecukupan ASI pada bayi adalah Buang Air Kecil (BAK) bayi lebih dari 6 kali per hari, Buang Air Besar (BAB) lebih dari 4 kali per hari (warna kekuningan dengan butiran berwarna putih susu), bayi akan tampak puas setelah menyusui dan sering kali tertidur saat menyusui dengan diiringi pertambahan berat badan bayi mengikuti kurva pertumbuhan standar.

Dengan demikian adalah ASI merupakan nutrisi terbaik untuk bayi dan ASI ekslusif mencegah terjadinya penyakit pada bayi. Diharapkan manajemen tempat bekerja memberikan dukungan untuk ibu menyusui dan bekerja sehingga bayi sehat, ibu bahagia dan prestasi kerja meningkat.

Kredit

Bagikan