Phopo Goemelar pesepeda profesional yang ingin memotivasi anak muda

user
Farah Fuadona 12 April 2016, 17:54 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Phopo Goemelar (63) sudah terbiasa menjelajahi pulau-pulai di Indonesia dengan sepeda. Sebelum melaksanakan tour “Kabayan Saba Kepulauan Soenda Ketjil” yang meliputi pulau di Indonesia Timur pertengahan April nanti, ia pernah mengayuh sepedanya ke Lampung-Aceh.

Tempat lain yang pernah disambanginya dengan sepeda adalah Sulawesi-Menado-Makassar, Tambora-Bali-Jawa. “Kalau Jawa Barat mah sudah habis semua,” kata Phopo yang mulai bersepeda sejak tahun 1987, kepada Merdeka Bandung.

Menghadapi tour "Kabayan Saba Kepulauan Soenda Ketjil," ia mengaku tidak ada persiapan khusus. Fisik dan mentalnya sudah siap, begitu juga dengan sepedanya. “Pasti capek sih, tapi dengan komitmen, Alhamdulillah kita akan selalu bisa,” kata pesepeda senior asal Bandung ini.

Mengenai kondisi sepeda, ia sudah lama memakai sepeda Pansonic buatan tahun 1980. Saat tour nanti, sepeda bergiginya dipasang empat tas, dua di depan dan dua di belakang. Tas-tas tersebut berisi keperluan selama ia melakukan perjalanan.

Pria yang kumis dan cambangnya sudah memutih ini menyatakan, sebenarnya tour tersebut tidak mengandung pesan khusus. "Dalam rangka pupujieun (pencitraan) saja," katanya seraya tertawa.

Pencitraan tersebut terutama ditujukan kepada anak muda generasi saat ini agar tidak malas berolahraga khususnya bersepeda. "Latar belakang tour ini ingin motivasi kaum muda bahwa seusia saya ini masih bisa bersepeda jarak jauh. Bersepeda itu penting untuk kesehatan," ujarnya.

Jika generasi mudanya sehat, sambung dia, tentu bangsa ini akan kuat mengingat masa depan sebuah bangsa ada di tangan pemuda yang sehat, bukan pemuda yang lemah. "Tapi jangan salah, olahraga tidak memanjangkan umur, olahraga hanya menjaga kebugaran saja," ujar pensiunan PT Bukit Asam Persero ini.

Dari bekas perusahaannya itu, Phoho mendapat sponsor untuk melakukan tour jelajah Kepulauan "Soenda Ketjil". ""Dukungan lainnya dari rekan seperjuangan, dari sesama PNS alias pagawean naik sepeda,” ujar pesepeda yang mengaku tidak terkait dengan organisasi sepeda.

Meski tidak terkait dengan organisasi sepeda, ia mengaku menjalin hubungan yang baik diantaranya dengan komunitas sepeda di Bandung.

Kredit

Bagikan