Belajar dari Imat, pria difabel sukses budidayakan daung bawang

user
Mohammad Taufik 05 Juli 2017, 11:08 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Memiliki kelainan pada kakinya sejak lahir, bukan menjadi halangan bagi Imat Blong untuk melakukan budidaya daun bawang. Bahkan, bantuan ekonomi dari Rumah Zakat dimanfaatkannya dengan membudidayakan daun bawang dalam 100 buah polybag.

Warga Kampung Cilimus, Desa Cisaat, Kabupaten Subang, itu mengaku kelainan yang dimiliki bukanlah sebuah halangan untuknya terus mengais rejeki. Baginya, ini merupakan hal mudah yang bisa dilakukannya untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

"Ini merupakan pekerjaan mudah yang bisa saya lakukan secara mandiri," ujar Imat dari siaran berita yang diterima Merdeka Bandung, Rabu (5/6).

Imat yang merupakan penerima mandat difabel dari Rumah Zakat itu tak mau menyia-nyiakan rejeki yang telah diterimanya. Dengan penuh semangat, Imat mengurus tanaman-tanaman miliknya dengan sangat baik.

"Sejak satu tahun lalu saya mulai rajin membudidayakan daun bawang yang merupakan salah satu program Rumah Zakat di Desa Berdaya Subang," tutur dia.

Meski sempat dua kali gagal panen, Imat tidak menyerah. Saat ini Imat Blong telah empat kali memanen daun bawang dengan total panen 51 kilogram.

Selain membudidayakan bawang, ayah dari satu anak itu juga telah menjalankan usaha kerajinan tangan sejak lima tahun lalu. Kerajinan tangan yang ia buat berupa miniatur rumah adat yang berbahan dasar bambu.

Kerajinan tangan tersebut ia jual di kawasan Wisata Ciater, Tangkuban Perahu, dan pesanan khusus.

"Semoga ke depan saya bisa terus mengembangkan usaha bawang dan juga kerajinan tangan ini agar nantinya bisa membina pemuda pengangguran di wilayah ini untuk membuat produk dan memasarkannya," tutup Imat.

Kredit

Bagikan