Perjuangan bisnis Oja, cantik tapi tak malu bawa karung ke kampus

user
Mohammad Taufik 21 Desember 2015, 11:47 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Hijab Princess saat ini menjadi salah satu produk yang banyak diburu oleh pengguna produk hijab. Selama tiga tahun lebih berjalan, Hijab Princess telah berkembang pesat menjadi salah satu brand yang memiliki pasar cukup potensial di masyarakat.

Niat awal datang ke Kota Bandung untuk kuliah di Fakultas Kedokteran, malah menuntunnya menjadi seorang entrepreneur. Di balik kesuksesannya seperti sekarang, Roja Fitridayani benar-benar memulai usaha hijabnya dari nol.

Wanita yang akrab disapa Oja ini mulai merintis usahanya saat menjadi mahasiswa semester empat di Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. Saat awal-awal merintis usahanya, Oja mencari bahan-bahan untuk produknya ke sejumlah pusat perbelanjaan dan sentra kain di Bandung.

"Aku sering banget bawa barang ke kosan. Jadi aku bawa karung yang isinya barang untuk produk Hijab Princess," ujar Oja kepada Merdeka Bandung, Minggu (20/12).

Awalnya Oja mengaku sempat merasa minder. Di kampus Oja memang dikenal sebagai mahasiswa dengan prestasi akademiknya cukup gemilang. Oja bahkan sering didaulat untuk mengikuti sejumlah kompetisi untuk mewakili kampus.

"Dulu aku kalau ngambil barang suka dibawa ke kosan. Kebetulan kosan aku lokasinya enggak jauh dari kampus. Sempat juga ngerasa malu, karena aku suka bawa karung isinya barang ke kosan. Apalagi kalo ada temen kelas, teman yang kenal aku bawa karung ke kosan (gudang Hijab Princess) di depan kampus," kata Oja.

"Atau kalau di lampu merah di perempatan ada anak-anak muda yang bergaul-bergaul, sementara dulu saya bawa karung," kata Oja.

Tak hanya itu, untuk menjamin kualitas barang Hijab Princess, tak jarang Oja pun turun langsung di bagian quality control (QC). Tujuannya memastikan bahwa kualitas produk yang dihasilkan oleh Hijab Princess benar-benar terjamin.

Galau ditawari kerja dengan gaji fantastis

Oja lulus dari Universitas Widyatama pada Maret 2014 dengan IPK sempurna 4,00. Dikenal sebagai mahasiswa cerdas, membuat banyak perusahaan menghampirinya. Hingga suatu saat Oja dihadapkan pada situasi antara melanjutkan usaha Hijab Princess yang baru dirintisnya atau berkarier di perusahan luar negeri dengan tawaran jenjang karier dan gaji fantastis.

"Aku sempat galau sekitar dua mingguan. Aku direkomendasikan oleh salah satu dosenku di kampus untuk bisa ikut seleksi di perusahaan minyak asal Perancis, dan dimasukin cabang Singapura. Jenjang kariernya bagus. Belum lagi gajinya lumayan besar untuk ukuran fresh graduate. Apalagi orangtua pengen banget aku di perusahaan itu," kata Oja.

Tak lama dari situ, Oja kemudian mulai menetapkan pilihannya. Meskipun berat, pilihannya kemudian jatuh untuk tetap melanjutkan usaha hijabnya.

"Saya enggak mau kehilangan momentum ini. Dari pada aku mengeluarkan kemampuan buat perusahaan orang lain, lebih baik untuk perusahaan sendiri. Alhamdulillah dua bulan berikutnya omzet Hijab Princess dua kali lipat dari gaji yang ditawarkan," katanya.

Tiga tahun usahanya berjalan, kini semakin berkembang pesat. Kini tak hanya produk kerudung saja yang dapat dinikmati oleh masyarakat tetapi juga mulai merambah ke pakaian

"Karena kita enggak bisa main-main untuk bisa bisnis. Asalkan kita pandai manajemen waktu. Saat kuliah ya kuliah, saat main ya main" terang Oja menegaskan.

Kredit

Bagikan