Garry Wibiksana: Komikus yang baik tak akan mundur hanya karena mood

user
Farah Fuadona 15 Desember 2015, 18:20 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Menjadi seorang komikus selalu dituntut berpikir kreatif. Kehadiran suatu ide merupakan barang mahal bagi mereka yang bekerja di industri kreatif. Namun kadang ide tak selalu ada setiap saat. Kondisi ini berpengaruh pada produktivitas seorang komikus dalam menghasilkan karya.

Kondisi tersebut rupanya dirasakan juga oleh Garry Wibiksana, komikus muda asal Bandung. Tapi Gary punya kiat-kiat khusus untuk membuat seorang komikus tetap produktif dalam berkarya.

"Supaya ide kreatif itu selalu ada, memang harus dipaksa. Jangan kalah sama mood. Kadang orang kerja kalau ngikutin mood itu seharian bisa kacau. Dari dulu saya sudah tanamkan kepada diri sendiri bahwa saya yang punya mood, saya kuasai mood," ujar Garry kepada Merdeka Bandung, Kamis (10/12).

Sebagai seorang komikus, dituntut memiliki kepekaan terhadap kondisi lingkungan sekitar. Dengan memiliki kepekaan terhadap lingkungan maka dengan sendirinya akan melatih otak untuk terus berfikir. Kondisi ini pada akhirnya akan berpengaruh terhadap lahirnya sebuah gagasan untuk menciptakan sebuah karya.

Ia mengatakan ide komik yang dihasilkan kadang muncul saat tiduran atau saat mengobrol dengan istrinya. "Ide gak harus pergi ke luar negeri atau nongkrong di kafe. Nah kalo dapat ide coba dikembangkan dari situ. Misalnya Saya kan genrenya komedi, jadi gimana caranya ngangkat dari ide itu supaya jadi lucu," kata pria yang pernah menjadi ilustrator tokoh Johannes Gutenberg dalam buku serial tokoh dunia keluaran salah penerbit terkemuka di Indonesia ini.

Tak hanya itu, Garry juga memberikan pesan kepada para komikus bahwa jangan mudah merasa puas diri. Dia harus terus menggali kemampuannya. Ketika pasion sudah ada harus digali sebaik baiknya. Lalu cari referensi sebanyak-banyaknya. Jadikan menggambar komik sebagai media aspirasi dan jangan lupa selalu observasi. Karena setiap karya yang dihasilkan tbisa dipertanggung jawabkan.

Garry sendiri melihat saat ini potensi komikus di Indonesia tidak kalah dengan komikus dari luar negeri terutama dari Jepang. Dirinya menilai perkembangan komikus di tanah air mulai berkembang pesat seiring dengan hadirnya media sosial.

"Komik indonesia lagi sangat maju sekarang. Saya lihat di medsos, misalnya banyak sekali komikus di Instagram dengan jumlah followers mencapai ratusan ribu. Ini menandakan komik Indonesia bangkit lagi karena banyak pembacanya di situ, tinggal bagaimana penerbit major melihat hal ini. Mau ngalahin komik jepang bukan gak bisa, kita tinggal tingkatin kualitas," ujar Garry.

Kredit

Bagikan