Bandung International Art Festival 2018 siap digelar akhir bulan ini

user
Endang Saputra 19 Juli 2018, 14:39 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemkot Bandung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan menggelar pagelaran seni budaya bertaraf internasional. Acara bertajuk Bandung International Art Festival (BIAF) 2017 ini akan digelar selama tiga hari yakni dari 27-29 Juli 2018.

Kasi Pengembangan Produk Budaya dan Kesenian Kota Bandung Titin Kuswiatin mengatakan, acara BIAF ini akan dibuka pada 27 Juli di Pusat Pengembangan Kebudayaan Jalan Naripan. Kemudian acara dilanjutkan keesokan harinya dengan penampilan kesenian di Riverspot Cikapundung. Istimewanya, ada 10 negara yang akan turut menampilkan keseniannya.

"Ada 10 negara sahabat yang mengirimkan delegasinya di antaranya dari Jerman, Belanda, Australia, Italia, India, Jepang dan Thailand. Mereka bakal menggelar keseniannya dari negara masing-masing," ujar Titin kepada wartawan di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Kota Bandung, Kamis (19/7).

Di acara puncak pada tanggal 29 Juli akan digelar acara pagelaran seni tari dengan melibatkan 2.500 penari. Para penari ini berasal dari 120-150 sanggar tari yang berasal dari seluruh Indonesia mulai dari Sumetara, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.

"Ada 11 kota kabupaten di Indonesia yang turut serta dalam acara tersebut. Para peserta akan membawakan Tarian Jaipongan dengan lagu Daun Pulus Keser Bojong. Itu sebagai apresiasi Pak Gugum Gumbira yang menciptakan. Tidak hanya penari. Semua masyarakat bisa ikut bersama dengan penari lainnya," ucapnya.

Dalam acara itu juga lanjut Titin sekaligus ada pencatatan rekor dari ORI untuk penari dengan jumlah terbanyak. Pada hari yang sama, acara akan ditutup pada malam harinya.

"Namun untuk lokasinya belum bisa ditentukan apakah di Babakan Siliwangi atau Batu Templek Mandalajati. Kita memang sengaja menggelar acara Tidak di panggung yang wah-wah tetapi di alam," ungkapnya.

Pihaknya berharap ajang tahunan itu bisa menjadi salah satu wadah melestarikan seni budaya khususnya Kota Bandung.

"Kita ingin melestarikan seni budaya yang ada di Bandung dan diharapnan Bandung jadi destinasi pariwisata dan pusat kebudayaan," katanya.

Kredit

Bagikan