Keren, logo '.bdg' ini dilukis di atas permukaan genteng 132 rumah warga

user
Muhammad Hasits 15 Desember 2017, 18:11 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Salah satu komitmen Kota Bandung sebagai anggota Jejaring Kota Kreatif Unesco (UCCN) dalam bidang desain adalah memiliki penanda baru yang dapat menjadi ekspresi semangat, karakteristik, dan potensi kreativitas warganya. Salah satu penanda baru yang dibuat yakni logo ikon bandung bertuliskan '.bdg'.

Uniknya, logo ini dilukis di permukaan genteng rumah warga. Sedikitnya ada 132 rumah warga yang atapnya menjadi media untuk pembuatan logo yakni yang tersebar di RW 16 Linggawastu dan Pulosari. Lokasinya berada dekat dengan jalan layang Pasupati dan hanya dapat dilihat secara utuh dan menyeluruh dari ketinggian 40 meter.

"Kami menyebut landmark baru ini Airborne.bdg, dengan analogi bahwa yang terbawa dan tersebar melalui udara adalah semangat memanfaatkan kreativitas untuk solusi yang bersifat bottom-up melalu inisiatif warga dan komunitas," ujar Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kota Bandung Tita Larasati kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jumat (15/12).

Ketua Indonesia Creative Cities Network (ICCN) yang juga Ketua Karang Taruna Kota Bandung Fiki Satari mengatakan, pengerjaan logo ini merupakan kerjasama Pemkot Bandung bersama Bandung Creative City Forum (BCCF), Komite Ekraf Kota Bandung, serta Karang Taruna Kota Bandung. Proses pengerjaan pengecatan berlangsung selama 3 pekan dari awal November 2017. Bermula dari simbol dot '.' , 'b' dan 'd' di atap rumah warga RW 16 Linggawastu. Setelah itu berlanjut pengerjaan huruf 'g' hingga wilayah Pulosari.

"Proses pengerjaan pengecatan mungkin dilakukan hanya dalam durasi sekitar 1 bulan, tapi proses dialog dan
interaksi dengan warga Linggawastu, dengan hasil nyata bagi perbaikan lingkungan, telah terbangun sejak sekitar tahun 2014, dan terus berlanjut," katanya.

Airborne.bdg bukanlah sekedar landmark, atau cat berwarna-warni yang ditorehkan pada permukaan bangunan. Interaksi untuk pembuatan logo ini dimulai dengan proses pemetaan dan kajian yang dilakukan oleh BCCF melalui Program Kampung Kreatif. Program Kampung Kreatif Linggawastu mengidentifikasi komunitas lokal, serta berbagai isu lingkungan dan sosial, karakteristik serta potensi wilayah tersebut.

Proses ini dilanjutkan dengan penyelenggaraan beragam aktivitas bagi warga Linggawastu dan Pulosari, seperti pelatihan wirausaha dan pengembangan produk bagi Bank Sampah Sabilulungan, program Simpul Goes to Kampung (aktivitas pendidikan kreatif berbasis design thinking bagi anak-anak dan remaja), serta Riverplay, yang merupakan rencana pengembangan kawasan wisata di Cikapundung mencakup juga desain fasilitas publik, mural, urban game, dan sebagainya.

"Pada akhirnya, Airborne.bdg bukan hanya sekadar visualisasi atau simbol sebuah kreativitas belaka, namun lebih
dari itu, ia adalah merupakan sebuah jejak fisik dari berbagai kegiatan yang memanfaatkan potensi kreativitas
sebagai salah satu cara menemukan solusi inovatif dengan dampak nyata bagi beragam isu lokal, melalui inisiatif
warga dan komunitas," ucapnya.

Fiki berharap, landmark baru ini dapat selalu menjadi pengingat bagi warga dan seluruh stakeholders Kota Bandung, untuk selalu menjaga semangat kolaborasi dan dampak positifnya, dengan kesadaran terhadap potensi kreatif warga.

Kredit

Bagikan