Ini hasil pertemuan Presiden Jokowi dan Ridwan Kamil soal LRT
Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menemui Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (27/9). Pertemuan ini untuk membahas Perpres LRT terkait pembiayaan LRT Bandung koridor 1 yang bersumber dari APBN.
"Tadi saya bertemu presiden langsung membahas LRT Bandung Raya, karena kami sudah mengumumkan pemenangnya SMRT dari Singapura. Dalam Perpres terakhir ada janji APBN 51 persen saya menanyakan langsung ke beliau (presiden)," ujar Emil kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Selasa (27/9).
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, untuk membiayai LRT Bandung koridor 1 rencananya menggunakan skema 51 persen dari APBN dan 49 persen dari investor. Adapun nilai proyek LRT Koridor 1 yakni Rp 4,6 triliun.
Presiden Jokowi, kata Emil telah mengarahkan langsung ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu)Â untuk merumuskan detail hitung-hitungan LRT Bandung. Rencananya pada Jumat pekan ini, pihaknya akan menggelar rapat dengan Kemenkeu untuk membahas mengenai hal tersebut.
"Dan akan ada rapat hari Jumat di Bandung untuk merumuskan hitung-hitungnya sepert apa. Dan kalau ini ada berarti pemerintah kota bandung tidak terlalu beban membayar besar karena hampir setengah investasi dibayar APBN," katanya.
Terkait proyek LRT Bandung, Emil mengaku tidak mendapat instruksi khusus dari presiden. Namun dia memastikan pertemuannya dengan presiden ini untuk mensinkronkan dengan jalur kereta cepat Jakarta - Bandung yang saat ini sedang dibangun oleh Pemerintah Pusat.
"Harus menyinkronkan dengan kereta api cepat Jakarta - Bandung itu. Kalau ini bisa segera bangun koridor dua kan yang menghubungkan stasiun kereta api cepat dengan pusat kota. Kalau sudah jelas koridor satu ada bantuan, Saya segera melelang koridor dua," pungkasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Bandung akan membangun moda transportasi massal LRT (Light Rail Transit) Bandung koridor 1. LRT koridor 1 ini akan dibangun dari Babakan Siliwangi - Leuwipanjang sepanjang sekitar 11 km. Singapore Mass Rapid Tansit (SMRT), operator LRT Singapura, keluar menjadi pemenang lelang proyek LRT koridor 1. Pembangunan LRT Koridor 1 ditargetkan akan mulai dibangun tahun 2017 mendatang.