Pembangunan LRT Metro Kapsul di Bandung resmi dimulai
Bandung.merdeka.com - Setelah mewacana sejak awal 2017, pembangunan proyek LRT Metro Kapsul akhirnya resmi dimulai. Dimulainya proyek ini ditandai dengan pencanangan metro kapsul oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Direktur Pengembangan Bisnis PT PP (Persero) Lukman Hidayat di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Senin (12/2).
Proyek pembangunan LRT Metro Kapsul ini dikerjakan oleh PT PP (Persero). PT PP merupakan pemenang lelang investasi yang membiayai seluruh proyek dengan total nilai anggaran untuk koridor tiga ini sekitar Rp 1,4 triliun.
Rute LRT Metro Kapsul ini memiliki panjang 8,3 km. Titik awal berada di Stasiun Hall kemudian melintasi Jalam Otista, Dalem Kaum, Dewi Sartika, Pungkur, Buah Batu, Palasari, Jend A. Yani lalu kembali ke Stasiun Hall.
"Ini adalah mimpi yang panjang setelah empat tahun akhirnya bisa kita mulai. Ternyata bisa tanpa mengandalkan APBN, dana dari negara," ujar Ridwan Kamil kepada wartawan seusai pencanangan LRT Metro Kapsul.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan pencanangan Metro Kapsul ini merupakan penanda dimulainya proses pembangunan proyek LRT di Kota Bandung. Menurut Emil, untuk memulai proyek LRT memakan waktu yang cukup lama karena harus menunggu keluarnya surat izin dari Kementrian Perhubungan.
"Pencanangan kita mengumpulkan semua proses-proses, dimulainya sejak turun surat dari Kemenhub. Untuk groundbreaking stasiun stasiun itu masih butuh IMB, IMB-nya sedang finalisasi juga enggak ada masalah tetapi yang namanya tiang-tiang bisa dimulai. Jadi ada beberapa komponen stasiun, dari infarstrktur bawah dan lain sebagaimana masing-masing proses berlangsung sesuai kebutuhannya. Itu kenapa kalimatnya pencanangan," kata dia.
Emil mengungkapkan bahwa, teknologi yang digunakan dalam proyek Metro Kapsul ini merupakan karya anak bangsa. Sebab komponen yang digunakan merupakan buatan insinyur tanah air.
"Ini teknologi anak bangsa. Teknologi para insinyur sebagian besar di Bandung, dirancang di Gedebage, dites di Subang dan akan dipraktika pertama di kota Bandung. Biayanya sepertiga dari LRT Jabodetabek atau LRT yang sekarang ada di Palembang yaitu 150 miliar perkilometer. Sehingga dengan panjang koridor 8,5 kilometer investasinya hanya Rp 1,4 triliun," ungkap Emil.
Di tempat yang sama, Direktur Pengembangan Bisnis PT PP Lukman Hidayat mengatakan, pembangunan diperkirakan akan selesai dalam 1,5 tahun. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap.
"Kegiatan kita multi pekerjaan. Mungkin dalam waktu dekat kita akan sudah sosialisasi trasenya kepada warga masyarakat supaya nanti dengan pemda tentu supaya yang akan kita bangun. Kita juga akan membuat desain ini di karoseri atau di pabriknya dan akan melaksanakan pekerjaan pilar-pilarnya bisa kita produksi di workshop kemudian kita bawa kesini dan kita kerjakan," ujar dia.
Lukman mengatakan nantinya tarif LRT Metro Kapsul ini yakni sebesar Rp 6.000 per penumpang. Diperkirakan satu rute 8,3 kilometer menghabiskan waktu tempuh 15 menit
"Tiket pertama Rp 6.000. Jarak tempuh setara dengan 15 - 20 menit. Kecepatannya dari 40 km perjam bisa sampai 80 km perjam," ucapnya.
Sementara itu , Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan pemilihan koridor tiga dibangun terlebih dahulu karena merupakan pusat kota. Untuk tahap awal, kereta Metro Kapsul akan dibangun delapan unit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.