Curhatan Ridwan Kamil betapa sulit wujudkan program LRT Metro Kapsul

user
Mohammad Taufik 19 Mei 2017, 07:59 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Selama tiga tahun lebih memimpin Kota Bandung, pasangan Ridwan Kamil-Oded telah banyak merealisasikan beragam program sesuai dengan janji kampanye 2014 lalu. Beragam program pembangunan tersebut sudah terlihat dan dirasakan manfaatnya oleh warga Bandung.

Namun ada satu program yang hingga saat ini belum terealisasi. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyebut program yang hingga saat ini belum terwujud adalah pembangunan LRT di Kota Bandung.

Pria yang akrab disapa Emil ini mengakui sulitnya membangun LRT. Sebab banyak aspek yang harus ditempuh mulai dari perizinan, pembiayaan hingga skema bisnis.

"Kebanggaan apa paling susah itu namanya LRT Metro Kapsul. Kalau itu belum terwujud, Saya tidur belum terlalu nyenyak. Jadi janji kampanye saya yang belum kecontreng itu kasarnya transportasi itu (LRT)," ujar Emil kepada wartawan di Taman Sejarah, Kamis (18/5).

Emil mengatakan, beragam program lainnya selama 3 tahun lebih dirinya memimpin Kota Bandung diklaimnya telah terealisasi. Dia mencontohkan seperti program PIPPK 100 juta per RW yang telah berjalan sejak dua tahun lalu. Selain itu juga sistem pemerintahan serta pelayanan publik berbasis aplikasi yang sudah mulai berjalan.

"Kalau janji kampanye kita lain-lain sudah kecontreng," katanya.

Disingggung terkait persoalan banjir yang masih menjadi pekerjaan rumah, menurut Emil, Pemkot Bandung telah melakukan penanganan. Menurutnya pada tahun ini sedikitnya ada 30 titkk banjir di Kota Bandung yang telah ditangani.

"Perempatan Gedebage itu sudah kita sodet. Itu contoh-contoh sudah dikerjakan, tapi bukan yang terberat. Pagarsih yang terberat sedang dilelang basementnya. Jadi kalau tadi ditanya yang paling berat tadi transportasi karena memang belum kelihatan," ujarnya.

Di sisa pemerintahannya yang tinggal 16 bulan lagi, Emil meminta warga Bandung untuk tidak khawatir. Sebab masih ada dua tahun anggaran lagi untuk merealisasikan beragam program.

"Jadi jangan khawatir ada tidak ada kami, Bandung sekarang bukan by person tetapi sustainable oleh sistem. Kita masih ada 2 tahun angaran. 2 kali tahun anggaran kalikam Rp 7 triliun. Jadi masih ada kesepakatan berinovasi dengan anggaran Rp 14 triliun," katanya.

Kredit

Bagikan