Pertandingan gulat ricuh, pelatih asal Kaltim jotos wasit dari Iran

user
Muhammad Hasits 26 September 2016, 19:04 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kericuhan pecah dalam pertandingan gulat dalam ajang PON XIX/2016, Jabar. Pelatih asal Kalimantan Timur tidak terima dengan poin kemenangan yang ditorehkan Jabar meledakkan emosinya.

Bahkan wasit asal Iran diduga menjadi korban pemukulan oleh pelatih Kaltim dalam laga yang digelar di GOR Saparua, Kota Bandung tersebut, Senin (26/9) siang tadi. Saat itu pertandingan dilangsungkan antara Bagus Nurul melawan Ardiansyah di kelas 65 kilogram.

Informasi dihimpun, kericuhan berawal ketika oficial asal Kaltim tidak terima dengan kemenangan Jawa Barat. Ketidakpuasan keputusan wasit, situasi pecah di meja dewan hakim. Ofisial asal Kaltim meledak emosinya ketika protes tidak digubris. Dewan hakim menegaskan keputusan tetap pada hakim.

"Yang bersangkutan (pelatih). Tidak terima terhadap keputusan wasit. Dia melakukan tindakan sepihak dengan melakukan pemukulan. Wasit itu padahal dari Iran," kata Wakil Juru Bicara PB PON Jabar Ruddy Gandakusumah, dalam jumpa pers di media centre, The Trans Luxury Hotel Bandung, Senin (26/9).

Kericuhan yang terjadi di dalam arena tersebut menyulut emosi penonton di atas tribun. Suporter Jawa Barat yang terprovokasi sempat melempar beberapa benda ringan ke dalam arena, khususnya ke ofisial Kaltim.

Situasi yang memanas membuat petugas keamanan turun tangan. Situasi sempat mereda kala penonton justru melakukan salawatan di atas tribun. "Kericuhan dikarenakan Kaltim tidak terima keputusan wasit, sehingga pelatih dari gulat komplen kinerja wasit, bahkan meja wasit di tendang hingga rusak," ungkap Kasubag Humas Polrestabes Bandung Kompol Reny Marthaliana pada wartawan.

Keributan sempat reda, tapi situasi sempat memanas lagi di luar pintu antara Kontingen Jabar dan Kaltim. "Gulat di Saparua. Kericuhan sedikit hasil. Sehingga dinding pembatas rusak," terangnya.

Ruddy menambahkan, menyayangkan kericuhan yang terjadi di arena PON tersebut, apalagi sang pengadil berasal dari luar. " Ini saya berharap bisa diselesaikan. Semua CCTV ada karena terekam. Nanti bisa dibuktikan," tandas Ruddy.

Nasib pertandingan sendiri sementara waktu ditunda.

Kredit

Bagikan