Viking dan pramuka dukung final tenis Jabar vs Jatim

user
Farah Fuadona 23 September 2016, 11:51 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pertandingan final cabang olahraga (cabor) tenis pada PON XIX/2016 Jawa Barat mempertemukan atlet tunggal putra dari Kontingen Jawa Barat (Jabar), Nuradim R, vs Jawa Timur (Jatim), M. Rifki F. Laga final yang berlangsung di Lapangan Tenis Taman Maluku, Bandung, itu dipadati penonton yang mendukung atlet Jabar maupun Jatim, meski jumlah penonton tentu saja didominasi tuan rumah.

Pantauan Merdeka Bandung, Jumat (23/9), sejumlah pendukung fanatik Persib, Viking, turut memberikan dukungan untuk petenis Jabar. Mereka memakai atribut biru, membawa drum dan pengerah suara. Ada juga yang mengenakan kaos bertuliskan Persib Bandung. Sepanjang pertandingan, Viking yang bergabung dengan penonton lainnya terus meneriakkan dukungan dan menyanyikan yel-yel.

"Jawa Barat kami datang mendukungmu selamanya, Jawa Barat, Jawa Barat," demikian yel yang dinyanyikan para pendukung atlet Jabar.

Di tribun lain, pendukung atlet Jawa Timur juga tidak kalah sigap. Mereka yang mengenakan atribut hijau juga membawa drum. Sering kali drum mereka bersahutan dengan drum yang ditabuh suporter dari Viking.

Sekitar pukul 11.00 WIB, puluhan anak-anak SD yang berseragam pramuka memasuki tribun yang banyak dihuni pendukung Jatim. Anak-anak pramuka tersebut ikut berteriak dan bertepuk tangan saat suporter Jabar dari tribun seberang meneriakan yel-yel.

Pertandingan di lapangan antara Nuradim R versus M. Rifki F. tidak kalah seru. Bahkan pada satu kesempatan Rifki tidak berhasil melakukan service. Ia kesal dan melempar raketnya.

Melihat insiden itu, penonton di tribun suporter Jabar ada yang nyeletuk, "Tidak boleh banting raket yah," katanya.

Pertandingan ini dimenangkan Nuradim dalam dua set. Sebelumnya nomor ganda Jabar kalah oleh Jatim. Sehingga skor saat ini 1-1. Babak final akan ditentukan dengan nomor ganda yang rencananya akan digelar pukul 13.00 WIB.

Selama mengisi masa istirahat, penonton sebagian meninggalkan lapangan, sebagian lagi bertahan. Sementara anak-anak pramuka tetap di atas tribun membuka perbekalan mereka.

Kredit

Bagikan