Kasatpol PP ingatkan PKL untuk tidak berjualan di sekitar Stadion GBLA

user
Farah Fuadona 17 September 2016, 16:42 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung Eddy Marwoto mengingatkan kepada para PKL (pedagang kaki lima) untuk tidak berjualan di sekitar Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Karena akan menjadi tempat pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON). Petugas Satpol PP akan menertibkan para pedagang yang nekat berjualan di sekitar stadion.

"Yang jelas tidak boleh dekat lapang parkir. Mungkin radius 500 meter dari Stadion GBLA  harus clear," ujar Eddy kepada wartawan, Sabtu (17/9).

Keberadaan PKL di sekitar stadion menjadi salah fokus penataan yang dilakukan Satpol PP. Stadion GBLA yang akan menjadi tempat pembukaan PON XIX diprediksi akan menyedot puluhan ribu orang. Hal ini tentunya menjadi magnet bagi para PKL untuk berjualan.

Eddy mengaku pihaknya masih memberikan toleransi bagi PKL untuk berjualan, asalkan tidak berada di sekitar stadion. Menurutnya keberadaan PKL sangat menganggu arus lalu lintas jika berjualan di sekitar stadion. Terlebih lagi dalam acara pembukaan tersebut akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Kalau memang ada lokasi yang tidak menggangu arus lalin dan tidak menggangu pemandangan silahkan saja," katanya.

Penataan PKL tidak hanya dilakukan di sekitar stadion saja. PKL yang berjualan di jalur yang akan dilalui oleh presiden yakni dari Trans Luxury Hotel sampai Stadion GBLA untuk sementara waktu diminta untuk pindah ke lokasi lain.

"Dua minggu sebelum pelaksanaan hari H, kita sudah lakukan imbauan dan koordinasi dengan kewilayahan. Kita ada skala prioritas pertama jalur yang akan dilalui RI 1 baik itu mulai dari Trans Luxury sampai GBLA. Kita sudah lakukan imbauan H-2 kemarin supaya tidak berjualan di sana. Kita sudah clearkan sampai ring 1 GBLA," katanya.

Eddy melanjutkan tak hanya menata PKL, bangunan-bangunan liar yang berada di sekitar stadion yang ikut ditertibkan.

"Ada delapan bangunan liar yang rata-rara dulu bekas bangunan proyek warung nasi dan kios-kios yang dibangun seadanya. Akhirnya kita lakukan pembongkaran delapan bangunan liar yang ada di area stadion," katanya.

Eddy mengaku pihaknya mengerahkan sedikitnya 100 personel untuk berjaga saat acara pembukaan di Stadion GBLA.

"Tentunya kita melakukan antisipasi gangguan-gangguan ketertiban umum dan ketertiban masyarakat sesuai dengan tupoksi kami," kata Eddy.

Kredit

Bagikan