Gubernur Aher: mudah-mudahan tidak ada masalah hukum setelah PON

Aher
Bandung.merdeka.com - Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat tinggal sepekan lagi. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menargetkan empat kesuksesan, yakni sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses ekonomi dan sukses administrasi.
Mengenai sukses administrasi, Aher berharap tidak ada masalah kesalahan administrasi dalam penganggaran PON. Apalagi masalah hukum atau korupsi dana PON.
“Sejak awal kita ingin anggaran berjalan baik sehingga tidak ada hal yang tidak diinginkan. Naudzubilahimindzalik kalau sampai ada urusan hukum setelah PON selesai,” kata Aher dalam sambutan istighasah di Gelora Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, Jumat (9/9).
“Saya sudah sampaikan kepada panitia PON jangan main-main. Silakan ambil yang hak, jika mengambil di luar haknya itu penyimpangan. Tapi itu tidak akan terjadi,” kata Aher yang juga Ketua Umum PB PON XIX/Peparnas XIV 2016 Jawa Barat.
Kepada wartawan Aher mengatakan, anggaran perhelatan PON dari awal sampai penutupan mencapai Rp 90 miliar. Untuk mengawal penganggaran tersebut pihaknya sudah membentuk tim bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Barat, Kepolisian dan Kejaksaan.
“Anggaran yang dianggarkan sesuai keperluan. Kami melibatkan BPKP, Kejaksaan dan Kepolisian menyatu-padu dalam sebuah tim, supaya dari semenjak awal sukses administrasi bisa kita selesaikan. Ini pembukaan dan penutupan dari awal sampai akhir dengan segala macam kebutuhannya dan tahapannya Rp 90 miliar,” ujar Aher.
Ia membandingkan anggaran penyelenggaraan PON Jabar jauh lebih kecil dari PON Riau empat tahun lalu yang mencapai Rp 120 milyar. “Itu empat tahun lalu, sudah inflasi berapa kali, harga dollar lain dengan sekarang. Mungkin Insya Allah dengan angka lebih rendah mudah-mudahan bisa lebih baik, lebih kreatif,” katanya.
Menurutnya dana Rp 90 miliar tersebut relatif kecil untuk biaya pesta olahraga nasional sebesar PON. PON melibatkan banyak pihak, termasuk di luar atlet seperti kelompok 3 ribu penari yang akan membuka pembukaan PON di GBLA 17 September nanti. “Belum pendukungnya di belakang layar lain cerita, melibatkan teknologi dan lain-lain,” sebutnya.
Ia menegaskan, tidak akan ada penyimpangan dana PON. “Insya Allah tidak ada penyimpangan apa pun karena sejak awal kita sudah mengawal dengan BPKP, Kejaksaan, Kepolisian. Masa ada sesuatu yang tidak diinginkan,” ujarnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak