Ridwan Kamil blusukan ngecek aset Pemkot Bandung


Bandung.merdeka.com - Kota Bandung menargetkan untuk meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK pada tahun 2017 mendatang. Laporan Keuangan Kota Bandung selama ini masih mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK.
Masalah pendataan aset masih menjadi kendala Pemkot Bandung untuk mendapatkan opini WTP. Sebab banyak aset milik Pemkot Bandung yang masih belum terdata.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kini sedang berupaya keras agar Kota Bandung dapat meraih opini WTP. Salah satu hal yang dilakukan yakni dengan turun langsung ke lapangan untuk menginventarisir aset.
"Tiap minggu itu kan saya rutinitas kegiatan lapangan. Satu, blusukan ke kecamatan kecamatan. Dua makan dengan staf. Tiga, makan dengan warga miskin dan keempat itu saya mau rutin mulai sekarang ngecekin aset, karena ada ribuan aset di Bandung yang terduga tidak produktif, diserobot orang atau tidak terdata karena salah manajemen," ujar Ridwan kepada Merdeka Bandung di sela peninjauan di kawasan Jatayu, Kecamatan Cicendo, Kamis (25/8).
Dengan menggunakan sepedanya Pria yang akrab disapa Emil ini berkeliling di kawasan Pasar Jatayu. Di lokasi pasar yang menjual besi dan beragam onderdil kendaraan ini, Emil mengecek aset milik Pemkot berupa lahan seluas 7 hektare.
"Nah ini salah satu contohnya. Kita ada 7 hektare tersebar di mana mana pas dicek tidak jelas. Tadi ada yang ditutup pabriknya, ada tanah kosong ga dipakai, itu mau saya manfaatkan," katanya.
Emil mengungkapkan, Pemkot Bandung memiliki jumlah aset yang tergolong besar. Dia menyebut ada 6.118 aset yang dimiliki Pemkot Bandung. Jika dihitung, ada 18 juta meter persegi berupa tanah dan bangunan yang dimiliki Pemkot Bandung. Sebagian besar dari aset itu, tidak terdata dengan baik.
Pria berkacama ini bahkan menyebut, sepanjang sejarah Kota Bandung, Bandung belum pernah meraih opini WTP dari BPK. Hasil simpulan BPK kata dia menyebut, bahwa kelemahan Kota Bandung dalam meraih opini WTP disebabkan buruknya manajemen aset.
"Maka tahun ini secara fisik saya mau ngurusin aset.Nah salah satunya marathon tiap minggu mengunjungi lokasi lokasi aset," katanya.
Untuk itu pihaknya mulai melakukan inventarisir aset ke lapangan. "Makanya saya mau mulai dari Cicendo ini .Sehingga harapannya selain dapet WTP, aset rapi dan hasilnya bisa dinikmati pemkot dan masyarakat," pungkasnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak