2019, Kota Bandung targetkan dapat WTP dari BPK


Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Oded Mohamad Danial optimis Pemerintah Kota Bandung dapat meraih opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK tahun depan. Seperti diketahui, selama ini, Kota Bandung masih belum bisa mewujudkan opini WTP dari BPK. Pada tahun 2018 ini, Kota Bandung kembali mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK karena persoalan administrasi pengelolaan aset milik pemerintah daerah.
"Saya optimis mudah-mudahan tahun depan bisa (meraih WTP)," ujar Oded kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Jumat (2/11).
Oded yakin Kota Bandung dapat meraih WTP bukan tanpa alasan. Menurutnya, Pemkot Bandung telah melakukan beragam upaya mendapatkan opini WTP dari BPK. Salah satunya pendataan aset-aset yang selama ini masih mengganjal Pemkot Bandung meraih opini WTP.
"Saya sampaikan di zaman Saya dengan Kang Yana kita sedang berupaya dan 'clue' nya Saya sudah dapat. Saya kira tinggal teman-teman SKPD bisa punya kesungguhan juga. Ya mudah-mudahan tahun depan bisa. Kita berupaya insyallah," katanya.
Oded mengungkapkan, dari sebanyak 11 ribu persil yang dinilai bermasalah, kini telah banyak terselesaikan. Hal itu karena, Pemkot Bandung selalu meminta supervisi dari BPK untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Ya secara teknis aset ini tinggal berapa lagi, sekarang alhamdulillah (terselsaikan). Saya juga berupaya komunikasi dengan pihak pihak terkait. Kalau pun belum tercapai, kita tak pernah sungkan-sungkan meminta supervisi. Karena mereka pun senang jika kita meminta hal tersebut," katanya.
Sementara terkait dengan pengajuan APBD perubahan tahun 2018 Kota Bandung ditolak oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena melewati batas waktu. Oded menyebut keterlambatan pengajuan disebabkan adanya Pilkada serentak yang digelar Juni lalu.
Seperti diketahui semua pimpinan Kota Bandung saat itu yakni Ridwan Kamil, Oded M Danial dan Yossi Irianto mengikuti gelaran Pilkada. Ridwan Kamil yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Bandung maju di Pilgub Jabar. Sementara Oded yang saat itu menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bandung serta Yossi Irianto yang menjabat sebagai sekda, maju di Pilwalkot Bandung.
"Jadi begini, betul kita telat. Seperti kota-kota lain juga ada, bukan hanya kota Bandung, kota kabupaten lain juga ada yang telat sama. Hampir semua rata rata, karena pilkada," ujar Oded.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak