Bandung.merdeka.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung bekerja sama Badan Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Kota (BKPMK) menggelar acara Festival Ujungberung, Rabu (10/8). Festival ini ditujukan untuk memperingati hari jadi Kecamatan Ujungberung ke-201.

"Hari ini tanggal 10 Agustus menurut sejarah tokoh-tokoh merupakan hari jadi Ujungberung. Rangkaian festival yang dilakukan berupa kesenian dan juga kuliner," kata Camat Ujungberung, Taufik di Alun-alun Ujungberung, Kota Bandung, Rabu (10/8).

Rutin sejak 2008 digelar, Festival Ujungberung menampilan pertunjukan seni dan budaya khas Sunda. Di antaranya seperti Benjang Ream, Helaran Jampanan, dan Kuda Renggong.

Taufik mengatakan perayaan ulang tahun Ujungberung sengaja dibalut dengan konsep kesenian dan kuliner khas budaya Sunda. Sebagai bentuk pelestarian budaya Sunda di tengah pesatnya perkembangan budaya asing di tanah air.

Menurut Taufik, selain perayaan hari jadi Ujungberung, rangkaian acara ini bagian dari promosi budaya Sunda dengan cara memperkenalkan kesenian budaya Sunda yang tidak banyak dikenal terutama oleh generasi muda. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar budaya dan kesenian Sunda dapat terus dipertahankan dan dilestarikan," katanya.

Taufik menyebutkan, dalam acara ini pihaknya juga melibatkan seluruh elemen masyarakat, budaya dan seni Sunda dalam acara. Termasuk di antaranya murid-murid sekolah.

Menurutnya pelestarian seni dan budaya menjadi hal penting, yang merupakan bagian dari tugas pemerintah, terutama ke generasi muda.

"Dalam festival ini kita mengikutsertakan sekolah-sekolah yang berpotensi dalam seni budaya dan kita juga akan memanfaatkan alun-alun Ujungberung sebagai icon kecamatan kami," ungkapnya.

Taufik menyebut, Festival Ujungberung akan diadakan selama dua hari yakni 10-11 Agustus 2016. Di samping menikmati pertunjukan kesenian khas Sunda, pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai sajian kuliner yang dihadirkan di alun-alun yang terletak di depan Kantor Kecamatan Ujungberung ini.