Forum ini menjaga kelestarian budaya Sunda lewat Twitter

Dokumentasi Forum Baraya Sunda
Bandung.merdeka.com - Untuk melestarikan budaya daerah, tidak hanya dilakukan dengan cara menggelar acara-acara besar. Sekarang berkomunikasi lewat media sosial menggunakan bahasa daerah juga menjadi salah satu cara untuk menjaga budaya.
Hal itu telah dilakukan oleh Forum Baraya Sunda memulai diskusi melalui media sosial Twitter. Berawal dari diskusi menggunakan Bahasa Sunda, mereka pun melakukan 'Kopi Darat' (Kopdar).
"Awalnya dari twitter lalu Kopdar, ketemu lalu diskusi bareng. Ternyata visi dan misi kita sama, yaitu menilai bahwa sekarang budaya Sunda mulai ditinggalkan generasi muda. Mulai dari bahasa sampai permainan tradisional, sedikit demi sedikit ditinggalkan," jelas Ketua Forum Baraya Sunda, Ridwan NK (29), kepada merdeka.com, Rabu (18/11).
Untuk itu dia bersama rekan-rekannya, membuat pergerakan demi melestarikan budaya dan tradisi. Dengan adanya forum diskusi itu, Ridwan berharap menjadi wadah dari paguyuban atau komunitas Sunda lainnya.
"Kita mulai berdiri tanggal 22 Desember 2013. Maksud dan tujuan kita yaitu untuk menjadikan wadah atau forum diskusi dari setiap paguyuban atau komunitas Sunda yang ada," ujarnya.
Bahkan, lanjut Ridwan, pihaknya pernah melakukan survei skala kecil, demi mengetahui kelestarian Bahasa Sunda di generasi muda. Dia mencoba tes kasus melalui Twitter tentang Bahasa Sunda.
"Kami sudah pernah melakukan survei walaupun lingkup kecil. Di Twitter malah banyak yang nanya arti dari Bahasa Sunda yang kita pakai. Dan ternyata anak-anak muda sekarang, jarang menggunakan bahasa Sunda," tuturnya.
Ridwan mengungkapkan, setiap ada agenda berkumpul, forum tersebut kerap menggelar kegiatan yang bersifat melestarikan budaya. Dengan cara begitu, menurut Ridwan, setidaknya generasi muda mengenal permainan tradisional yang diciptakan sejak dulu.
"Yang sangat kelihatan saat ini, permainan tradisional sudah sangat jarang dilakukan anak-anak. Akhirnya kita terapkan setiap hari Minggu sore di Cirapuhan, Dago, mengumpulkan anak-anak dan bermain permainan tradisional," tuturnya.
Ridwan berharap, anak-anak muda tetap melestarikan budaya dan tradisi Sunda, meski saat ini zaman telah berkembang. Hingga kini, lanjutnya, Forum Baraya Sunda masih tetap gencar mengajak masyarakat Jawa Barat menggunakan bahasa Sunda meski lewat Twitter.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak