Forum ini menjaga kelestarian budaya Sunda lewat Twitter

user
Farah Fuadona 02 Desember 2015, 13:40 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Untuk melestarikan budaya daerah, tidak hanya dilakukan dengan cara menggelar acara-acara besar. Sekarang berkomunikasi lewat media sosial menggunakan bahasa daerah juga menjadi salah satu cara untuk menjaga budaya.

Hal itu telah dilakukan oleh Forum Baraya Sunda memulai diskusi melalui media sosial Twitter. Berawal dari diskusi menggunakan Bahasa Sunda, mereka pun melakukan 'Kopi Darat' (Kopdar).

"Awalnya dari twitter lalu Kopdar, ketemu lalu diskusi bareng. Ternyata visi dan misi kita sama, yaitu menilai bahwa sekarang budaya Sunda mulai ditinggalkan generasi muda. Mulai dari bahasa sampai permainan tradisional, sedikit demi sedikit ditinggalkan," jelas Ketua Forum Baraya Sunda, Ridwan NK (29), kepada merdeka.com, Rabu (18/11).

Untuk itu dia bersama rekan-rekannya, membuat pergerakan demi melestarikan budaya dan tradisi. Dengan adanya forum diskusi itu, Ridwan berharap menjadi wadah dari paguyuban atau komunitas Sunda lainnya.

"Kita mulai berdiri tanggal 22 Desember 2013. Maksud dan tujuan kita yaitu untuk menjadikan wadah atau forum diskusi dari setiap paguyuban atau komunitas Sunda yang ada," ujarnya.

Bahkan, lanjut Ridwan, pihaknya pernah melakukan survei skala kecil, demi mengetahui kelestarian Bahasa Sunda di generasi muda. Dia mencoba tes kasus melalui Twitter tentang Bahasa Sunda.

"Kami sudah pernah melakukan survei walaupun lingkup kecil. Di Twitter malah banyak yang nanya arti dari Bahasa Sunda yang kita pakai. Dan ternyata anak-anak muda sekarang, jarang menggunakan bahasa Sunda," tuturnya.

Ridwan mengungkapkan, setiap ada agenda berkumpul, forum tersebut kerap menggelar kegiatan yang bersifat melestarikan budaya. Dengan cara begitu, menurut Ridwan, setidaknya generasi muda mengenal permainan tradisional yang diciptakan sejak dulu.

"Yang sangat kelihatan saat ini, permainan tradisional sudah sangat jarang dilakukan anak-anak. Akhirnya kita terapkan setiap hari Minggu sore di Cirapuhan, Dago, mengumpulkan anak-anak dan bermain permainan tradisional," tuturnya.

Ridwan berharap, anak-anak muda tetap melestarikan budaya dan tradisi Sunda, meski saat ini zaman telah berkembang. Hingga kini, lanjutnya, Forum Baraya Sunda masih tetap gencar mengajak masyarakat Jawa Barat menggunakan bahasa Sunda meski lewat Twitter.

Kredit

Bagikan