Imam Besar Masjid Al Aqsha ceramah di Masjid Agung Bandung

user
Muhammad Hasits 12 Juni 2016, 21:51 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Imam Besar Mesjid Al Aqsha, Palestina, Syeikh Ikrimah Shabri memberikan ceramah di depan ratusan jemaah Masjid Agung atau Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Minggu (12/6). Sang imam menghadiri acara yang digagas Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP) Jawa Barat bertema Tabligh Akbar Spesial Ramadan. Tabligh akbar ini dimulai pukul 09.00 WIB.

Mengenakan gamis warna hitam dan penutup kepala khas Timur Tengah, Syeikh Ikrimah Shabri mengabarkan situasi terkini Palestina, khususnya Masjid Al Aqsha yang menjadi kiblat pertama Umat Islam. Kini masjid Al Aqsa terancam hancur akibat penjajahan Israel.

Tablig akbar tersebut dipandu penerjemah yang juga Ketua KNRP Cirebon, Ahmad Mustafa. Syeikh Ikrimah Shabri sendiri menyampaikan ceramahnya dalam bahasa Arab.

Syeikh Ikrimah Shabri mengatakan, membicarakan Palestina tidak mungkin selesai dalam satu kali ceramah, tapi perlu pertemuan rutin dan berkelanjutan. “Pembicaraan tentang Islam, tentang Palestina, tentang Al Aqsa, sangat luas. Tak mungkin diselesai dalam waktu singkat sehingga perlu pertemuan yang berkelanjutan,” katanya.

Namun lewat ceramahnya itu ia berharap warga Indonesia bisa mendengar informasi langsung dari warga Palestina. Menurutnya selama ini informasi tentang Palestina selalu disajikan media.

Ia juga mengingatkan, bahwa tidak semua informasi tentang Palestina benar. Warga Indonesia diminta bisa menyaring informasi tentang Palestina, menggali informasi lebih dalam lagi sehingga mendapatkan pemahaman jelas.

“Jangan disibukkan dengan berita-berita yang tidak bermanfaat. Tetapi sibuklah dengan kerja ril untuk kemerdekaan Palestina dan pembebasan Al Aqsa,” ujarnya.

Ia menyarankan warga Indonesia untuk mempelajari sejarah maupun geografi Palestina. Dengan demikian pembelaan terhadap Palestina akan memiliki dasar yang kuat, tidak hanya berdasarkan perasaan saja.

“Cinta tak cukup didasari perasaan saja, tapi harus didasari keilmuan,” tandasnya.

Selain itu memperjuangkan Palestina merdeka juga bisa dilakukan dengan mengunjungi ke perpustakaan untuk membaca buku-buku tentang Palestina. Dewasa ini informasi juga mudah didapat melalui internet. “Kita harus memiliki kajian mendalam tentang Palestina,” ucapnya.

Selain itu, dukungan yang bisa dilakukan bangsa Indonesia terhadap Palestina bisa dilakukan dengan membantu lembaga-lembaga pendidikan dan kesehatan yang bekerja di Palestina. “Termasuk rumah sakit di Palestina sangat membutuhkan dukungan kita semua,” katanya.

Sementara kondisi Masjidil Aqsa sangat mengkhawatirkan. Saat ini Israel terus menggali terowongan di bawah kiblat pertama umat Islam itu.

“Orang Zionis Israel sangat berambisi menghancurkan Masjid Al Aqsa. Apa yang dilakukan saat ini adalah rentetan penghancuran Al Aqsa, salah satunya penggalian terowongan di bawah masjid,” kata Syeikh Ikrimah Shabri.

Menurutnya, Pemerintah Israel terus melakukan pengeboran dan penggalian di bawah Masjid Al Aqsa. Akibatnya, Masjid Al Aqsa akan mudah hancur jika terjadi gempa bumi.

“Kalau ada gempa atau goncangan bisa runtuh. Kalaupun sekarang belum runtuh ini bukti bahwa Al Aqsa akan terus dilindungi dan dibela, meski dijajah Israel,” katanya.

Ia menjelaskan, Al Aqsa adalah kompleks peribadatan seluas 14,4 hektar di Kota Al Quds atau Yerusalem. Di dalam kompleks Al Aqsa terdapat banyak situs sejarah, antara lain Masjid Al Qibli tempat Nabi Muhammad SAW pertama kali mempraktekkan salat setelah perjalanan Isra Miraj.

Selain itu, ada Salahudin Al Ayubi. Kompleks Al Aqsa juga menjadi tempat peribadatan para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.

Kredit

Bagikan