Sastrawan Ajip Rosidi sebut Nina Lubis tidak layak dapat Habibie Awar

Sastrawan Ajip Rosidi memberikan keterangan pers usai mengembalikan trophy dan hadiah
Bandung.merdeka.com - Sastrawan Ajip Rosidi kecewa dengan Yayasan Sumber Daya Manusia dalam llmu Pengetahuan dan Teknologi (Yayasan SDM-IPTEK) Habibie Center yang memberikan Habibie Award kepada Guru Besar Sejarah Universitas Padjdjaran (Unpad), Nina Lubis. Nina Lubis dinilai tidak layak menerima award tersebut.
Sebagai bentuk protes dan kecewa terhadap penjurian yang dilakukan yayasan yang didirikan Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ajip Rosidi mengembalikan piagam penghargaan Habibie Award ke Jakarta 26 Mei lalu.
“Saya kembalikan itu (piagam) karena 2015 Nina mendapat Habibie Award, saya merasa terhina disamakan dengan Nina,” tandas Ajip Rosidi, kepada wartawan di Bandung, Sabtu (28/5).
Pendiri serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage ini menilai, Nina Lubis tidak memiliki karya yang kompeten. Nina Lubis juga disebut beberapa kali tersangkut kasus dugaan plagiat. Hingga kini tidak ada klarifikasi yang jelas tentang kasus-kasus plagiat tersebut dari Nina Lubis.
Menurut Ajip, ada tokoh lain yang lebih layak mendapatkan Habibie Award ketimbang Nina Lubis. Calon lain tersebut adalah sastrawan Sapardi Djoko Damono. “Sapardi Djoko Damono 10 kali 20 kali lebih bermutu daripada Nina Lubis,” tandasnya.
Ajip Rosidi menuturkan, dirinya menembalikan langsung piagam tersebut ke Jakarta. Ia tiba di yayasan pukul 10.30 WIB untuk bertemu Ketua Yayasan SDM Iptek Habibie Center Wardiman Djojonegoro.
Namun setelah hampir pukul 11.00 WIB, Wardiman belum juga datang. Ajip lalu meminta tolong kepada mantan Kepala Pusat Bahasa Hasan Alwie agar memberitahu Wardiman bahwa diinya sudah menunggu di kantornya.
Hasan Alwie, lanjut Ajip, sampai dua kali menelepon Wardiman. Tapi tak diangkat. Hasan Alwie kemudian melanjutkan dengan mengirimkan SMS. Akhirnya, Ajip memutuskan menitipkan piagam dan uang Habibie Award kepada sekertaris Wardiman.
Tetapi sekertaris menolak karena selama ini belum pernah terjadi pengembalian piagam. “Dia (sekertaris) nggak mau terima. Ya sudah satpam saja yang terima. Akhirnya piagam tersebut dititipkan ke satpam,” katanya.
Mengenai pengembalian uang Habibie Award, rencananya Ajip akan melakukannya via bank. “Piagamnya (saja yang dititipkan ke satpam), uangnya tidak. Sebab si sekertaris tidak mau terima. Kalau uangnya masa saya kasih ke satpam. Kalau uang kan bisa dikirimkan ke bank,” ucapnya.
Untuk diketahui, Habibie Award dirintis BJ Habibie sebagai bentuk penghargaan kepada ilmuwan atau budayawan Indonesia. Award ini diberikan tiap tahun. Selain piagam, pemenang Habibie Award juga mendapatkan uang 2.500 dollar AS. Ajip Rosidi adalah tokoh yang mendapat Habibie Award 2009 Bidang Ilmu Kebudayaan.
Sementara Nina Lubis belum bisa dikonfirmasi terkait masalah ini. Minggu (29/5) siang, dua kali Merdeka Bandung menelepon Ketua Tim Penulis Sejarah Tatar Sunda itu. Namun tidak ada jawaban. Pesan singkat yang dikirim juga belum mendapat respon.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak