Megawati: Jangan jadikan sejarah rongsokan

user
Farah Fuadona 25 Mei 2016, 12:10 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Mantan Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menasihati kepada kaum muda jangan sekali-kali menganggap sejarah sebagai barang rongsokan. "Tahun 2019 saya meyakini lahirnya generasi baru, termasuk dalam ranah politik. Tidak dapat saya bayangkan dampaknya apabila generasi muda yang menjadi penentu masa depan bangsa adalah generasi muda yang historia," ujar Megawati dalam orasi ilmiahnya di Universitas Padjajaran, Rabu (25/5).

Bagi Megawati, sejarah merupakan harta karun yang begitu berharga. Menjadi pekerjaan rumah untuk terus melakukan penggalian kebenaran sejarah bangsa ini. Mempelajari sejarah bukan berarti sekedar mengingat peristiwa atau periodisasi dalam sejarah.

Tak hanya itu, mempelajari sejarah adalah memahami tentang pemikiran, nilai, keyakinan, dan keseluruhan dialektika yang terjadi di setiap peristiwa penting di masa lalu atas dasar kebenaran sejarah.

"Memahami kebenaran sejarah memerlukan pisau analisis yang disebut proses berpikir kritis yaitu tesis anti tesis yang kemudian menyatu dalam sintesis. Itulah dialektika dalam filsafat, filsafat dialektika," ujarnya.

Megawati menjelaskan, kunci dalam proses berpikir dialektis harus diawali dari pikiran dan perkataan yang jujur. Jujur sejak dalam pikiran. Sebab manusia itu sesungguhnya dinilai sejak dalam pikiran.

"Cogito ergo sum, aku berpikir maka aku ada. Tanpa kejujuran dalam pikir dan kata, tidak akan ada dialektika,. Artinya tidak akan pernah bangsa ini menemukan kebenaran sejarah yang sejati. Dengan kata lain, bangsa ini tidak akan pernah menemukan jati dirinya," kata dia.

Kredit

Bagikan