13 Dubes akan hadiri hari peringatan KAA
Bandung.merdeka.com - Sejumlah negara di Asia dan Afrika sudah menyatakan kesiapannya menghadiri peringatakan Konferensi Asia Afrika yang ke-61 di Museum KAA, Bandung.
Kepala Museum KAA, Thomas Ardian Siregar mengatakan hingga H-3, Jumat (15/4) menjelang pembukaan Peringatan KAA yang akan dilakukan Minggu 17 April 2016, sudah ada 13 duta besar yang akan hadir.
Menurut Thomas, memang peringatak KAA tahun ini tidak sebesar peringatan KAA tahun lalu yang bertepatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) KAA.
“Tahun lalu level presiden karena ada KTT skala internasional. Sekarang kita di level lokal, tapi Alhamdulillah ada 13 duta besar yang akan hadir,” kata Thomas, dalam jumpa pers di Gedung Museum KAA.
Rencana kehadiran para dubes tersebut, kata dia, membuat tuan rumah bangga mengingat peringatan KAA juga masih menjadi perhatian negara-negara lain.
“Kita juga bangga mereka ternyata perhatikan dan melihat kita. Bagaimana Indonesia dipandang begitu berjasa pada Asia dan Afrika tahun 1955,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, berkat KAA 1955 ada puluhan negara di Asia dan Afrika yang memerdekakan diri dari kolonialisme dan imperialisme. KAA waktu itu juga memicu perubahan struktur keanggotaan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), sebab banyak negara-negara Asia-Afrika yang menjadi anggota PBB.
Para duta besar tersebut akan mengikuti pembukaan Peringatan KAA, upacara pengibaran 109 bendera negara Asia dan Afrika beserta satu bendera PBB.
“Kehadiran para duta besar di acara pengibaran mengingatkan bahwa event KAA tak boleh dilupakan,” terangnya.
Sebelum melaksanakan upacara bendera, para tamu negara itu akan melakukan tradisi yang dikenal Bandung Historical Walk. Mereka akan berjalan kaki dari Savoy Homann Hotel menuju panggung kehormatan di Jalan Sukarno (eks Jalan Cikapundung Timur). Perjalanan ini dilakukan para kepala negara atau perdana menteri peserta KAA 1955.