April disebut 'bulan suci' Asia-Afrika

user
Farah Fuadona 01 April 2016, 15:01 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Memasuki bulan April, momen Konferensi Asia Afrika kembali bergema di Museum Konferensi Asia Afrika (KAA), Bandung. Momen tersebut ditandai dengan dibukanya pameran foto bertajuk Aung San Suu Kyi: A Portrait in Worlds and Pictures karya fotografer Prancis, Christophe Loviny.
 
“Kehadiran kami di sini sebagai momentum pembukaan bagi bulan demokrasi Asia-Afrika,” kata Atase Kebudayaan Prancis untuk Indonesia, Didier Vuillecot, dalam jumpa pers pameran foto  Aung San Suu Kyi di Gedung Museum KAA, Jumat (1/4).

Didier mengatakan, setiap negara memiliki momen hari kemerdekaan yang selalu diperingati tiap tahunnya. Prancis sendiri memiliki 14 Juli sebagai tanggal kemerdekaannya.
 
Namun bagi negara-negara di Benua Asia-Afrika, bulan April ini menjadi spesial. Selain memiliki hari kemerdekaan, negara-negara tersebut memiliki momen KAA 24 April 1955 dan selalu diperingati tiap tahunnya.
.
“Bulan April jadi spesial bagi negara Asia-Afrika karena saat itulah kita rayakan demokrasi dalam rangka Asia-Afrika. Pada momentum ini negara yang pernah dijajah sama-sama menemukan sesi kebebasannya,” ungkap Didier yang didampingi fotografer Christophe Loviny.
 
Senada dengan Didier, Kepala Museum KAA Thomas Siregar mengatakan  di Museum KAA dikenal istilah bahwa bulan April sebagai “bulan suci”-nya Museum KAA.  
 
“Di Museum KAA kita selalu mengatakan bulan April ini 'bulan suci-nya KAA. kita masuk 'bulan suci', kita lakukan satu pra event dan kami lihat bahwa spirit giatnya sama, kita sama-sama membangun demokrasi dan sama-sama memperjuangkan hak asasi manusia,” terang Thomas.
 
Ia menambahkan, pameran foto bertajuk Aung San Suu Kyi: A Portrait in Worlds and Pictures karya fotografer Prancis, Christophe Loviny, sebagai salah satu acara yang digelar Museum KAA. Pihaknya sudah menyiapkan rangkaian acara lainnya yang menyambut peringatan KAA.

Kredit

Bagikan