Patut ditiru, gadis cantik di Bandung ini bantu orangtua jual minuman

user
Muhammad Hasits 19 Maret 2016, 13:03 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Jika banyak remaja yang menghabiskan waktu senggang untuk bermain, tapi tidak dengan gadis kelas 2 SMA ini. Dian Divstiani Budi Putri namanya. Baru genap berusia 17 tahun perjuangannya untuk bisa sekolah tinggi harus ditempuh dengan cara kerja keras.

Gadis cantik ini sudah hampir tiga tahun membantu orang tuanya menjual minuman botol dan kemasan yang dijajakan di tempat keramaian.

Saban Jumat Masjid Al-Ukhkuwah Bandung di Jalan Wastukencana, memang kerap ramai bagi muslimin yang hendak melaksanakan ibadah Salat Jumat. Beberapa pedagang dadakan menjajakan beragam jenis, mulai dari makanan, minuman, pakaian dan masih banyak lainnya.

Jumat 18 Maret kemarin, Dian kebetulan sedang libur pasca mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS). Sejak pagi dara kelahiran Bandung 7 Desember 1998 ini sudah sibuk menjajakan dagangannya. Adapun bapaknya, Budi Santoso (40) menjual mie ayam. Ayah dan anak sulungnya itu kompak berjualan di depan Masjid.

"Aku kebetulan sedang libur sekolah. Kan sudah UTS," kata Dian yang memiliki rambut panjang dengan tinggi semampai ini saat membuka perbincangan dengan merdeka.com.

Waktu senggang itu dia pilih untuk membantu orang tua ketimbang harus menghabiskan dengan cara yang tidak bermanfaat. Dia sadar bisa sampai sekolah dan duduk di sekolah menengah atas atas dasar perjuangan orang tuanya.

"Kan saya bisa sekolah sampai sekarang karena memang perjuangan orangtua, jadi sudah seharusnya saya berbakti pada orangtua," terangnya yang sesekali sibuk meladangi pembeli.

Dia sama sekali tidak malu dengan aktivitasnya di pinggir jalan menjual minuman. Justru dia merasa bangga karena dari membantu jualan tersebut, dirinya bisa hidup dan merasakan sekolah seperti kebanyakan remaja lainnya.

"Malu? Enggaklah. Ini-kan semua halal. Justru kewajiban kitakan bisa bantu orang tua," tutur Dian yang memiliki senyum manis tersebut.

Dian mengaku, sudah sejak SMP kelas 3 diajak bapaknya Budi Santoso bantu-bantu berjualan di tempat keramaian. Waktu yang digunakan bantu orang tua biasanya selepas pulang sekolah.

"Ini sama sekali enggak ganggu. Kalau lagi sekolah, saya pulangnya langsung ke sini. Bahkan kadang masih pakai seragam," ucap siswi SMA Pasundan 1 Bandung tersebut.

"Karena kebetulan hari ini libur. Ya bantu bapak saja. Karena ibu sekarang lagi ada bayi di rumah yang harus dijaga," terangnya menambahkan.

Selain beban membantu orang tua, Dian mengaku ingin membuktikan bahwa dirinya juga bisa berprestasi di sekolah. Dia mengaku kerap mendapatkan torehan 10 besar di kelasnya. "Enggak bagus-bagus banget. Yang terakhir saya rangking 9," tuturnya yang memiliki cita-cita jadi pengusaha tersebut.

Kredit

Bagikan