Pelajar di Bandung dilarang rayakan Valentine
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan mengimbau kepada pelajar di Kota Bandung untuk tidak merayakan hari Valentine atau hari kasih sayang. Disdik Kota Bandung akan mengirimkan surat edaran ke sekolah-sekolah agar para pelajar tidak ikut merayakan hari valentine.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan, melalui surat tersebut pihaknya ingin menegaskan bahwa hari Valentine bukanlah hari spesial yang dirayakan di waktu tertentu. Menurut dia, konsep kasih sayang dalam dunia pendidikan itu harus terjadi setiap hari, baik di antara guru sebagai pengajar atau pun peserta didik.
"Sehingga tidak harus menjadi kegiatan khusus, apalagi kegiatan yang meniru-niru dari budaya lain yang tentu keluar dari nilai-nilai kasih sayang itu sendiri," ujar Elih kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Sabuga, Jalan Tamansari, Kamis (11/2).
Menurut Elih, imbauan untuk tidak merayakan hari valentine ini harus dilakukan, sebab berdasarkan pengalaman tahun lalu, pihaknya melihat adanya peningkatan eskalasi perayaan hari Valentine sebagai kegiatan yang heboh dan cenderung dirayakan engan cara-cara negatif. Untuk itu pihaknya melakukan haltersebut sebagai langkah antispiasi.
"Kita dapatkan di medsos kan sampai kepada sex bebas, pesta-pesta dengan pakaian kurang senonoh, minum-minum . Kita khawatir itu ditiru oleh anak anak. Nah kita mengantisipasi hal itu," kata Elih.
Hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan terkait adanya perilaku negatif pelajar di Bandung dari perayaan Valentine. Namun sebagai langkah antisipasi pihaknya meminta kepada pihak sekolah terutama bagian kesiswaan untuk melakukan pembinaan kepada para siswa.
"Untuk pengawasan kita minta sekolah jika melihat kalau ada kecenderungan ke arah itu harus segera bertindak. Kita imbau kepada anak-anak untuk membaca historisnya. Jadi jangan hanya karena mode kemudian dijadikan kebiasaan," kata Elih.