Tim wanita Unpar latihan yoga hadapi badai gunung Amerika Selatan


Bandung.merdeka.com - Tiga mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) akan mendaki salah satu puncak tertinggi dunia, Gunung Aconcagua, Argentina. Mereka sudah mendapat pelatihan khusus, di antaranya berlatih yoga.
Tiga mahasiswi yang tergabung dalam Tim Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition (Wissemu) Mahitala Unpar itu akan berangkat Senin 11 Januari 2016. Pendakian dilakukan hingga 5 Februari 2016. Mereka terdiri dari Fransiska Dimitri Inkiriwang (22), Mathilda Dwi Lestari (22), Dian Indah Crolina (20).
Tim Publikasi Wissemu Alfons Yoshio mengatakan, mereka sudah siap menghadapi jalur pendakian yang ekstrem Aconcagua yang dikenal memiliki badai angin el viento blanco.
Badai el viento blanco adalah ganas khas Pegunungan Andes, Amerika Selatan tempat di mana Gunung Aconcagua berdiri. "Selain jalurnya panjang, Aconcagua memiliki cuaca dingin yang ekstrem ditambah badai angin yang sangat berbahaya yang dikenal el viento blanco,” kata Alfons, kepada Merdeka Bandung.
El viento blanco, kata dia, adalah angin kencang yang kecepatannya mencapai 90 kilometer perjam yang bertiup bersamaan kabut dan hujan salju. Untuk menghadapi medan ekstrem itu, Tim Wissemu Mahitala Unpar sudah membekali dengan latihan fisik dan mental. “Persiapan dan perencanaan yang matang sangatlah diperlukan,” katanya.
Latihan fisik yang rutin dilakukan tim adalah lari dan membawa beban. Selain itu, tim juga diperkuat dengan latihan mental lewat yoga.
“Yoga menjadi jadwal harian dari setiap anggota tim demi menambah endurance dan kekuatan mental,” jelasnya.
Tim juga dilatih bedah peta, teknik navigasi, persiapan alat-alat yang mendukung pendakian. Tim Wissemu tengah menjalankan misi pendakian di tujuh puncak dunia (seven summits). Sebelumnya, Fransiska, Mathilda, dan Dian berhasil mengibarkan bendera merah putih di tiga puncak dunia, yakni Gunung Cerstenz Pyramid (4.884 mpdl) Papua, Indonesia, Agustus 2014; Gunung Elbrus (5.642 mpdl) Rusia; Gunung Kilimanjaro (5.895 mpdl) Tanzania, Afrika pada Mei 2015.
Kini, tinggal empat gunung lagi yang harus didaki, salah satunya Aconcagua (6.962 mpdl). Tiga gunung lagi adalah McKinley/Denali (6194 mpdl) di Alaska-Amerika Utara, Vinson (4.897 mpdl) di Elisworth Range-Antartika, dan Gunung Everest (8.850 mpdl) di Nepal-Asia.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak